Berita Mission 15 Desember 2018-Hidup oleh Iman #halaman2



Selama waktu tersebut, Yoyo mulai berpikir keras tentang prioritas hidupnya, Ia dibesarkan di rumah seorang pendeta Advent di India tetapi mulai mengabaikan hari Sabat setelah menyelesaikan kuliahnya, Ia pindah ke Thailand atas undangan kakak perempuannya, yang tinggal di sana. Kemudian ia bertemu dan menikah dengan Carla, seorang wanita Advent dari Filipina, Ia datang ke gereja karena merasa bersalah sebagai seorang anak pendeta, tetapi ia tidak memiliki kasih kepada Tuhan.

Akhirnya, Yoyo berdoa: "Tuhan, saya tidak dapat mengatasinya. Saya ingin kembali kepada-Mu."

Ia berhenti dari pekerjaannya di Bangkok dan pindah ke Korat. Untuk pertama kalinya, ia bergantung pada penghasilan istrinya dari sekolah misi Advent. Yoyo berdoa dengan tekun untuk mendapatkan pekerjaan.

Dua bulan berlalu, dan ia semakin berkecil hati.

“Saya merasa frustrasi dan kesal," katanya. "Saya sudah biasa bekerja dan merasa penting. Ini adalah masa paling mengecewakan dalam hidup saya."

Kemudian kepala sekolah Adventist International Mission School memberitahu Yoyo bahwa sekolah itu membuka lowongan untuk seorang guru komputer. Yoyo memenuhi syarat untuk pekerjaan itu. Tetapi, kata kepala sekolah, lowongan itu untuk sukarelawan yang tidak digaji.

Yoyo tidak berpikir dua kali.





Pos Misi
> Misi Thailand memiliki 52 gereja, dengan anggota 15.385. Dibandingkan 65.323.000 jumlah penduduk Thailand, hanya ada satu anggota jemaat untuk setiap 4.245 orang penduduk.
> Pekerjaan misi mula-mula di Thailand dilakukan di kalangan orang Tionghoa. Orang Thai yang pertama bertobat adalah seorang pria yang dibaptis pada tahun 1925 dan kemudian menjadi wakil manager Bangkok Sanitarium and Hospital.
Tips Cerita
> Saksikan Yoyo di tautan: bit.ly/ Yoyo-Shimray>Temukan foto-foto untuk kisah ini di tautan: bit.ly/fb-mq > Korat adalah nama panggilan untuk kota Nakhon Ratchasima.


Ke Halaman 2

Ke Halaman 3

Komentar