Berita Misi 22 Desember 2018-Berdoa untuk Adik yang Hilang


Ann tidak pernah berniat untuk menjadi orang Kristen. Dibesarkan hanya oleh ibunya, Ann secara teratur bermeditasi di sebuah vihara di Desa Tahi dekat perbatasan Laos, Ia turut serta dalam kegiatan-kegiatan vihara. Terkadang bahkan ia menginap di sana.




Kemudian ia memutuskan untuk masuk di Mission College (sekarang bernama Asia-Pacific International University), sebuah lembaga Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang terletak 15 jam perjalanan naik bus dari rumahnya, Ia telah mendengar tentang universitas tersebut ketika ada kunjungan ke sekolahnya dan mengetahui adanya kesempatan bekerja sebagai pengganti biaya kuliah.
"Kami tidak memiliki uang, dan saya harus kuliah," Ann berkata kepada ibunya. "Saya mau pergi ke sana."

Di Mission College, Ann menenggelamkan diri dalam studi dan pekerjaannya, Ia tidak tertarik pada Tuhan, Ia menghadiri Sekolah Sabat untuk memperlancar bahasa Inggrisnya—dan mendengar untuk pertama kalinya tentang kuasa doa.

'Tuhan dapat melakukan mukjizat kepada siapa saja," kata guru Sekolah Sabat. "Anda hanya perlu percaya kepada-Nya. Jika Anda percaya dan taat, dan Anda berdoa, Ia akan memberkati Anda."

Ann tidak percaya pada guru itu.

“Jika Anda berdoa dengan sepenuh hati. Tuhan akan menjawab," kata sang guru.

Ann tetap tidak memercayainya.

 Doa Pertama

Pada liburan musim panas, Ann tersesat di sebuah pusat perbelanjaan dekat desa asalnya, Ia seharusnya berjumpa dengan ibunya pada pukul 14:30 untuk pergi ke terminal bus yang akan memba-


Komentar