SAAT SURGA BERSORAK
“Lalu Ia berfirman: ‘Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku’”—Kejadian 22: 12.
MEREKA TIDAK HANYA AKAN MEMBERI KETIKA ITU MENYENANGKAN MEREKA; MEREKA TIDAK AKAN MENGANGGAP APA PUN TERLALU BERNILAI, TERLALU MAHAL, ATAU TERLALU BERHARGA UNTUK DIBERIKAN KEPADA TUHAN.
Dalam bacaan persembahan kita sebelumnya, kita membahas bagaimana ketaatan pada petunjuk Allah adalah ciri dari mereka yang takut akan Allah. Sekarang ini, kita sedang mempertimbangkan pelajaran kedua dari Kejadian 22: 12. Abraham tidak menahan anaknya dari Allah. Dari teladan Abraham, kita belajar bahwa mereka yang takut akan Allah tidak
akan menahan apa pun dari-Nya. Mereka tidak hanya akan memberi ketika itu menyenangkan mereka; yang tidak akan menganggap apa pun terlalu bernilai, terlalu mahal, atau terlalu berharga untuk diberikan kepada Tuhan.
Ketika Abraham berhasil melewati ujian dengan menyerahkan putranya sebagai persembahan, hal itu tidak luput dari perhatian Tuhan dan seluruh surga. Ellen C. White menggambarkan peristiwa ini: “Segenap sorga memandang dengan keheran-heranan serta dengan rasa kagum akan penurutan Ibrahim yang tidak dapat digoyahkan itu. Segenap sorga bersorak-sorak melihat kesetiaannya itu” (Alfa dan Omega, jld. 1, hlm.,155)
Surga meluap dalam sukacita ketika Abraham menunjukkan kepatuhannya. Dalam istilah modern, kita dapat mengatakan bahwa surga bersorak dan memberi tepuk tangan meriah kepada Abraham. Itu adalah peristiwa sukacita ketika Abraham mempersembahkan anaknya Ishak.
Iblis mungkin mencoba untuk melemahkan kita dari menaati Allah dan dari memberi dengan setia dan murah hati. Namun, penting untuk diingat bahwa Tuhan dan seluruh surga memperhatikan pilihan kita—apakah kita akan mendengarkan suara Tuhan atau Iblis. Ketika kita mendengarkan Iblis, surga sedih. Namun, seperti Abraham ketika kita menaati Allah dan tidak menahan apa pun dari-Nya, surga bergema dengan sukacita saat menyemangati kita.
Panggilan:
Doa saya adalah agar ketika kita memberikan persepuluhan dan persembahan, tindakan kita akan membawa sukacita di surga saat kita memberi dengan patuh dan yang terbaik untuk Allah.
Komentar
Posting Komentar