PENDETA YANG MENUNDA SABAT SABAT 10, 7 JUNI 2025

PENDETA YANG MENUNDA

“Aku bersegera dan tidak berlambat-lambat untuk berpegang pada perintah-perintah-Mu”—Mazmur 119: 60.

Seorang pendeta ditugaskan untuk melakukan kegiatan penginjilan di sebuah kota. Keesokan harinya saat berjalan-jalan di kota, dia tiba-tiba bertemu dengan seorang teman kelasnya yang sudah bertahun-tahun tidak pernah bertemu. Keduanya sangat senang setelah sekian lama tidak pernah bertemu.

Temannya bertanya tentang alasan kunjungannya itu. Pendeta menjelaskan bahwa dia sedang melakukan kegiatan pelayanan selama tiga bulan untuk persiapan kegiatan kebaktian kebangunan rohani nanti. Teman itu sangat gembira dengan berita itu dan berjanji untuk menjadi orang pertama yang dibaptis pada kegiatan itu.

Antusiasme dari teman itu meyakinkan pendeta bahwa dia akan menerima undangan langsung untuk memberikan hidupnya kepada Yesus. Pendeta mempertimbangkan untuk mengundang temannya ke gereja keesokan harinya tetapi menahan diri untuk tidak melakukannya, dia berpikir bahwa masih banyak waktu untuk itu selama tiga bulan ke depan. Mereka berpisah, berharap untuk bertemu kembali dalam tiga bulan.

Tepat tiga bulan kemudian, pendeta itu merasa optimis dengan pemikiran bahwa ia sudah memiliki satu jiwa berharga yang siap untuk dibaptis. Sangat jarang memulai satu kegiatan penginjilan dengan seseorang yang sudah berkomitmen lebih dahulu untuk dibaptiskan. Pendeta menganggap ini sebagai tanda yang menjanjikan dari panen besar; Namun, terjadi banyak perubahan setelah tiga minggu.

Pada pagi hari dalam pertemuan pertama, pendeta distrik dan pendeta pembicara pergi ke lokasi pertemuan. Setelah tiba, pembicara melihat sebuah tenda dipasang dengan jarak sekitar seratus meter jauhnya. Sepertinya itu adalah tenda untuk sebuah pemakaman. Pembicara bertanya tentang siapa yang telah meninggal. Setelah disampaikan nama dari yang meninggal, ternyata dia adalah teman pembicara yang telah berjanji untuk dibaptiskan pada pertemuan itu.

Pembicara itu sangat sedih. Dia menyesal bahwa dia menunda mengundang temannya untuk menerima Yesus.

Panggilan:

Jika Anda memiliki sarana, jadikan itu saat yang tepat bagi Anda untuk menyokong pekerjaan Tuhan. Kesempatan untuk menyokong pekerjaan Tuhan dengan kemampuan kita tidak akan bertahan selamanya. Saat kita memberi sekarang ini dan terus menikmati hidup, marilah kita mengambil kesempatan itu untuk melaksanakan tujuan-tujuan Allah.

Komentar