DILINDUNGI OLEH PERAMPOK
“Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.”—Roma 6: 10, 11.
Pendeta Driany (bukan nama sebenarnya) sedang dalam perjalanan untuk mengunjungi anggotanya di Konferens Malaga Selatan ketika dia bertemu dengan lima perampok. Daerah itu diisi oleh para perampok karena berpasir, diliputi dengan semak-semak dan terisolasi. Mereka tahu bahwa pengendara sepeda motor tidak punya pilihan selain turun dari sepeda motor karena berpasir.
Pada hari yang tak terduga ini, para perampok meletakkan kayu yang sangat besar di seberang jalan. Melihat itu, Pendeta tahu ada yang tidak beres. Dia turun dari sepeda motornya dan hitungan detik sudah dikelilingi oleh lima perampok yang mengambil semua yang dia miliki. Dia mengatakan kepada mereka bahwa dia adalah seorang Pendeta Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang akan mengunjungi anggotanya, tetapi itu tidak menghalangi pa perampok untuk melakukan aksi mereka.
Dia kemudian, ingat nama salah satu anggota gereja, dan bertanya apakah mereka mengenalnya meskipun dia ragu karena anggota itu tinggal jauh dari tempat mereka berada. Namun, Pendeta terkejut ketika salah satu perampok menginstruksikan rekan-rekannya, "Tinggalkan dia sendiri. Orang yang dia sebutkan tadi telah menyelamatkan hidup saya. Ketika seseorang hendak menombak saya, orang ini membantu saya.” Melihat bahwa dia sekarang aman pendeta bertanya kepada mereka apakah dia bisa berbagi beberapa ayat Alkitab dengan mereka dan mereka setuju. Kemudian para perampok menjamin keselamatannya selama sisa perjalanan.
Beberapa saat setelah kejadian itu, Pendeta Driany terkejut ketika seorang yang baru bertobat bertanya apakah dia mengenalinya. Pendeta mengakui bahwa dia tidak mengenalnya. Pria itu kemudian bertanya apakah dia ingat pernah bertemu lima perampok dalam perjalanan sementara pendeta mengunjungi anggotanya. Pendet menjawab bahwa dia mengingat pengalaman itu dengan baik. Pria itu mengungkapkan bahwa dia adalah salah satu dari lima perampok itu, dan sekarang dia siap untuk dibaptis. Pendeta bersyukur kepada Tuhan bahwa pertemuan yang tadinya dimaksudkan untuk menyakitinya menjadi sarana untuk menyelamatkan seseorang.
Panggilan:
Saudara dan saudari, persepuluhan dan Janji (persembahan berdasarkan persentase) yang kita berikan membantu menopang para pendeta di seluruh dunia yang menyebarkan Injil dengan risiko nyawa mereka. Semoga kita memberi dengan murah hati sehingga lebih banyak orang seperti mantan perampok itu yang dapat mendengar tentang Yesus.
Komentar
Posting Komentar