Bacaan Persembahan Sabat 9,1 Maret 2025

SABAT 9,1 MARET 2025

PAMAN, INI TIDAK DAPAT MEMBELI APA PUN

“Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik? firman TUHAN semesta alam” —Maleakhi 1: 8.

Seorang gadis muda bernama Kezia hidup bahagia bersama orang tuanya di sebuah kota dengan penduduk lebih dari dua juta orang. Gadis ini senang membeli barang-barang kecil yang sangat disukai anak-anak seusianya. Suatu hari, seorang dari luar negeri mengunjungi keluarganya. Semua orang sangat senang karena mereka sudah lama tidak melihatnya. Kezia dan keluarganya menghabiskan setiap momen yang tersedia bersamanya mengobrol dan berbagi kenangan lama. Itu memang saat yang tepat.

Tiga hari setelah dia tiba, tamu itu memutuskan untuk menjelajahi kota untuk melihat perubahan yang telah terjadi sejak dia pergi. Ketika dia kembali, dia membawa beberapa barang untuk Kezia yang diterimanya dengan penuh rasa syukur. Yang mengejutkan, Kezia diberi kupon belanja. Tanpa melihatnya dengan cermat, dia berlari ke kamarnya untuk menikmati makanan lezat yang diberikan kepadanya.

Setelah dia selesai makan, sudah waktunya dia mengambil uang itu dan pergi ke toko terdekat untuk membelanjakannya. Dia melihatnya penuh perhatian namun kegembiraannya berubah menjadi kesedihan. Kezia datang berteriak dari kamar tidurnya ke ruang tamu tempat ayahnya dan tamu itu sementara menikmati pembicaraan mereka. Dia menyela mereka ketika dia datang ke tempat tamu itu dan berkata, “paman, ini tidak bisa membeli apa pun!” Ayah Kezia mencoba menenangkan dan memotongnya karena dia malu dengan apa yang dikatakan anaknya itu.

Tamu itu bertanya kepada ayah Kezia apakah benar uang kertas yang dipegang Kezia tidak dapat membeli sesuatu yang berharga. Dia menjawab, “Ya, itu tidak bisa membeli apa pun. Membutuhkan dua uang kertas untuk membeli sesuatu.”

Teman-teman terkasih, bagaimana dengan kita sekarang ini? Apakah kita memberi kepada Tuhan uang yang tidak bisa membeli apa pun? Jika-Kezia tidak menginginkan uang kertas yang tidak bisa membeli apa pun, bagaimana dengan Tuhan? Jika jumlah terkecil yang Anda berikan adalah yang terbaik, Tuhan menerimanya. Tetapi jika bukan itu saja yang Anda miliki, jangan berikan kepada Tuhan apa yang bagi Anda pun tidak dapat gunakan karena terlalu kecil. Tuhan memberi kita hadiah terbaik melalui pribadi Yesus. Marilah kita juga memberikan yang terbaik kepada-Nya.

APAKAH KITA MEMBERIKAN KEPADATUHAN DENGAN UANG YANG TIDAK DAPAT MEMBELI APA PUN KARENA NILAINYA TERLALU KECIL, SAAT KITA SANGGUP MEMBERI LEBIH?

Panggilan:

Apakah kita memberikan kepada Tuhan dengan uang gang tidak dapat membeli apa pun karena nilainya terlalu kecil, saat kita sanggup memberi lebih?

Komentar