Bacaan Persembahan - Sabat 12, 22 Maret 2025

 SABAT 12, 22 MARET 2025

HATI YANG BERSERAH

“Hai anakku, berikanlah hatimu kepadaku, biarlah matamu senang dengan jalan-jalanku”-Amsal 23: 26.

Salah satu permohonan yang Tuhan buat adalah agar umat-Nya memberikan hati mereka kepada-Nya. Saat kita menyerahkan hati kita kepada Tuhan, kita tidak lagi berada di bawah bimbingan Iblis. Kita diarahkan oleh Allah untuk membuat keputusan-keputusan. Ketika hati diserahkan, kita dapat berkata sebagaimana Rasul Paulus, “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku" (Gal. 2:20). Ketika Yesus tinggal di dalam kita, dan kita menaati-Nya maka itu akan memberikan sukacita. Tetapi ketika hati tidak berserah kepada Allah, kita tidak dapat memenuhi tuntutan-Nya. Kita tidak bisa mengasihi dan membawa persembahan kepada-Nya. Ketika hati tidak berserah kepada Yesus, sulit untuk memberi demi kemajuan pekerjaan Tuhan. “Kalau kita sudah memberikan hati kita kepada Yesus niscaya kita juga akan membawa segala persembahan kita kepada-Nya" {Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 55).

Alasan mengapa memberi itu sulit adalah karena hati kita . tidak berserah kepada Yesus. Memberi itu mudah ketika hati diberikan kepada Yesus. Sekarang ini kita akan berdoa agar kita memberikan hati kita kepada Yesus agar la boleh tinggal di dalam kita. Pekerjaan Allah tidak akan didukung kecuali hati kita diberikan kepada Yesus. Apakah Anda ingin melihat Injil diberitakan ke mana-mana? Berikanlah hatimu kepada Yesus.

Apakah Anda ingin Yesus datang dan mengakhiri dosa dan

penderitaan ini? Berikanlah hatimu kepada Yesus.

KETIKA HATI TIDAK BERSERAH KEPADA YESUS, SULIT UNTUK MEMBERI DEMI KEMAJUAN PEKERJAAN TUHAN.

Panggilan:

Ketika kita memberikan persepuluhan dan persembahan, marilah kita berdoa menyerahkan hati kita kepada Yesus dan meminta Yesus untuk tinggal di dalam kita.

Komentar