YANG TIDAK BERDOSA
"Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"—Yohanes 8:10.
Yesus berdiri, dan sambil memandang pada perempuan itu berkata, "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau? Jawabnya: Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
Wanita telah berdiri di hadapan Yesus, sambil membungkuk karena ketakutan. Perkataan-Nya, "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu," telah sampai kepadanya sebagai suatu hukuman mati yang dijatuhkan kepadanya, la tidak berani memandang kepada wajah Juruselamat, melainkan menunggu nasibnya dengan tenang. Dengan keheranan ia melihat para penuduhnya meninggalkan tempat itu dalam keadaan bungkam dan bingung; kemudian perkataan harapan itu sampai ke telinganya, "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi, mulai dari sekarang." Hatinya hancur, dan ia tersungkur di kaki Yesus, Sambil tersedu-sedu karena kasihnya yang penuh rasa terima kasih, dan dengan t air mata sedih mengakui dosa-dosanya.
Inilah permulaan hidup baru baginya, suatu hidup kesucian dan damai, diabdikan pada pekerjaan Allah. Dalam mengangkat jiwa yang jatuh ini, Yesus mengadakan suatu mukjizat yang lebih besar daripada dalam menyembuhkan penyakit jasmani yang paling menyedihkan; la menyembuhkan penyakit rohani yang membawa kepada kematian kekal. Wanita yang bertobat ini menjadi salah seorang pengikut-Nya yang paling tekun. Dengan kasih dan ketekunan yang mengorbankan diri ia membalas kemurahan-Nya yang mengampuni itu.
Dalam tindakan-Nya memaafkan wanita ini serta memberanikan dia untuk hidup lebih baik, tabiat Yesus bersinar dalam keindahan kebenaran yang sempurna. Meskipun ia tidak memaafkan dosa, ataupun mengurangi perasaan bersalah, namun la tidak berusaha menghukum, melainkan menyelamatkan. Dunia memberikan hanya penghinaan dan ejekan kepada wanita yang bersalah ini; tetapi Yesus mengucapkan perkataan penghiburan dan harapan, la Yang Tidak Berdosa menaruh belas kasihan terhadap kelemahan orang berdosa dan mengulurkan tangan untuk menolong dia. Meskipun orang Farisi yang pura-pura itu menuduh, namun Yesus menyuruh dia. "Pergilah engkau dan ... jangan berbuat dosa lagi.'
Orang yang mengalihkan pandangan dan berbalik dari orang yang bersalah, meninggalkan mereka dengan leluasa untuk mengikuti jalan mereka kepada kebinasaan, bukanlah pengikut Kristus. Mereka yang cepat menuduh orang-orang lain, dan rajin membawa orang-orang itu untuk diadili, sering dalam kehidupan mereka sendiri lebih bersalah dari orang-orang yang mereka tuduh itu. Manusia membenci orang berdosa, sedangkan mereka mengasihi dosa. Kristus membenci dosa, tetapi mengasihi orang berdosa. Inilah yang akan menjadi roh semua orang yang mengikut Dia—Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 73, 74.
Renungkan Lebih Dalam: Kapankah ketika Tuhan mengampuni dosa saya dan melindungi saya dari rasa malu dan ejekan publik?
Komentar
Posting Komentar