TAMU
"Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku"—Wahyu 3: 20.
Juruselamat kita menghargai rumah tangga yang tenang dan para pendengar yang menaruh minat, la merindukan kelemahlembutan, kesopanan dan kasih sayang manusia. Mereka yang menerima petunjuk surga yang senantiasa diberikan-Nya, mendapat berkat besar. Pada waktu orang banyak mengikuti Kristus melalui ladang-ladang yang luas, la memaparkan kepada mereka keindahan dunia alami, la berusaha membukakan mata pengertian mereka, agar mereka dapat melihat bagaimana tangan Allah menopang dunia ini. Untuk mendapatkan penghargaan terhadap kemurahan dan kebajikan Allah, la menaruh perhatian para pendengar-Nya kepada embun yang turun perlahan-lahan, kepada hujan gerimis serta sinar matahari yang cerah, yang diberikan kepada orang baik maupun kepada orang jahat, la rindu agar manusia menyadari lebih sempurna mengenai perhatian yang diberikan Allah kepada manusia yang telah diciptakan-Nya. Tetapi orang banyak itu sangat lambat mendengar, dan di rumah di Betania Kristus mendapat perhentian dari pertentangan yang meletihkan dari hidup dengan khalayak ramai. Di sinilah dibukakan-Nya buku Allah kepada hadirin yang menaruh penghargaan. Dalam wawancara tersendiri ini la memaparkan kepada para pendengar-Nya sesuatu yang tidak diusahakan-Nya untuk diceritakan kepada orang banyak, la tidak perlu berbicara kepada sahabat-sahabat-Nya dengan menggunakan perumpamaan.
Sementara Kristus memberikan pelajaran yang ajaib ini, Maria duduk di dekat kaki-Nya sebagai seorang pendengar yang penuh rasa hormat dan tekun. Pada suatu kesempatan, Marta yang bingung karena sibuk menyediakan makanan, datang kepada Kristus seraya berkata, "Tuhan tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." Inilah saat kunjungan Kristus yang pertama Ke Betania. Juruselamat dan murid-murid-Nya baru saja datang berjalan kaki dengan susah payah dari Yerikho. Marta ingin sekali menyediakan hidangan untuk menjamu mereka, dan dalam kecemasannya ia lupa akan kesopanan yang harus diberikan kepada Tamunya. Yesus menjawab dia dengan perkataan yang lemah lembut dan sabar, "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara; tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah mengambil bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." Maria sedang mengisi pikirannya dengan perkataan yang berharga yang keluar dari bibir Juruselamat
"Satu perkara" yang diperlukan Marta ialah Roh yang tenang dan penuh penyerahan, suatu kerinduan yang lebih dalam untuk memperoleh pengetahuan tentang masa depan, hidup yang tidak akan mati, serta budi bahasa yang perlu untuk kemajuan rohani, la perlu mengurangi kecemasan terhadap perkara-perkara yang bakal berlalu, dan lebih mementingkan perkara-perkara yang baka— Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 142, 143.
Renungkan Lebih Dalam: Apakah yang dapat saya lakukan untuk menyambut Yesus ke dalam rumah dan hati saya hari ini?
Komentar
Posting Komentar