PENOLONG YANG TIDAK PERNAH GAGAL

PENOLONG YANG TIDAK PERNAH GAGAL

"Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau"—Yesaya 41: 10.

Sebagaimana gembala berjalan di muka domba-dombanya, dan ia sendiri menemui bahaya di jalan, demikian juga Yesus dengan umat-Nya. "Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar ia berjalan di depan mereka." Jalan ke surga disucikan dengan jejak kaki Juruselamat. Jalan itu mungkin curam dan kasar, tetapi Yesus telah menjalaninya; kaki-Nya telah memijak duri yang menyakitkan, agar menjadikan jalan itu lebih mudah bagi kita. Setiap beban yang harus kita tanggung sudah ditanggung-Nya Sendiri.

Meskipun sekarang la sudah naik ke hadirat Allah, dan duduk bersama-sama di takhta semesta alam, namun Yesus tidak kehilangan sifat-Nya yang penuh belas kasihan. Dewasa ini pun .hati yang lemah lembut dan menaruh simpati terbuka terhadap segala bencana manusia. Dewasa ini tangan yang sudah ditembusi paku diulurkan untuk memberkati dengan lebih limpahnya umat-Nya yang ada di dunia. "Dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku." Jiwa yang telah menyerahkan dirinya kepada Kristus lebih berharga pada pemandangan-Nya daripada segenap dunia. Juruselamat mau mengalami penderitaan di Golgota agar seorang dapat diselamatkan dalam Kerajaan-Nya. la tidak pernah akan meninggalkan seseorang yang baginya la telah mati. Kecuali para pengikut-Nya memilih meninggalkan Dia, la akan memegang mereka erat-erat.

Melalui segala ujian kita mempunyai seorang Penolong yang tidak pernah gagal, la tidak meninggalkan kita sendirian untuk bergumul dengan pencobaan, bertempur dengan kejahatan, dan akhirnya diremukkan dengan beban dan kesusahan. Meskipun sekarang la tersembunyi dari pandangan manusia yang fana, namun telinga iman dapat mendengar Suara-Nya mengatakan, "Jangan takut! Aku menyertai engkau. "Aku adalah ....Yang Hidup, Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya," (Wahyu 1: 17, 18). Aku telah menderita kesusahanmu, mengalami pergumulanmu, menemui pencobaanmu. Aku mengetahui air matamu: Aku juga telah menangis. Kesedihan yang terpendam sehingga tidak dapat dibisikkan ke dalam telinga manusia, Aku tahu. Jangan pikirkan bahwa engkau kesepian dan ditinggalkan. Meskipun kepedihanmu tidak mendapat simpati dalam hati siapa pun di dunia, pandanglah kepada-Ku, dan hiduplah "Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau" (Yesaya 54: 10).

Meskipun seorang gembala sangat mengasihi domba-dombanya, ia lebih mengasihi anaknya laki-laki dan anaknya perempuan. Yesus bukan saja gembala kita; ialah "Bapa kita yang kekal"—Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 97, 98.

Renungkan Lebih Dalam: Jika saya telah memberikan hidup saya kepada Yesus, bagi Tuhan, saya lebih berharga daripada seluruh dunia. Kira-kira, berapakah total nilai saya di mata Tuhan?

Komentar