PENYINGKAP PIKIRAN TAK TERBATAS
"Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya"—Yohanes 1:18.
Melalui berbagai saluran para utusan surgawi berkomunikasi secara aktif dengan setiap belahan dunia; dan ketika pria dan wanita berseru kepada Tuhan dengan hati yang tulus dan sungguh-sungguh, Tuhan digambarkan sedang membungkuk dari takhta-Nya di atas. Dia mendengarkan setiap tangisan kerinduan, dan menjawab, "Ini aku" ....
Dalam setiap pengajaran yang Kristus ajarkan, Dia menguraikan hidup-Nya sendiri. Hukum kudus Allah dimuliakan dalam perwakilan yang hidup ini. Dia adalah Penyingkap Pikiran Tak Terbatas. Dia tidak mengucapkan perasaan atau pendapat-pendapat yang tidak pasti, melainkan kebenaran yang murni dan suci. "Setiap orang yang berasal dari kebenaran," Dia berkata, "mendengarkan suara-Ku." Dia tidak membangun tembok pemisah yang karena begitu tingginya bangsa-bangsa di bumi tidak dapat diuntungkan oleh para pembawa terang-Nya, yaitu wakil-wakil-Nya. Dia mengundang setiap pria dan wanita untuk melihat Allah dari dekat di dalam diri-Nya sendiri, dalam kasih tak terbatas yang diungkapkan di dalamnya. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga la telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." Dia begitu mengasihi dunia ini sehingga Dia tidak dapat memberi yang kurang dari itu. Dengan melakukan pekerjaan penebusan umat manusia, Bapa tidak menahan apa-apa, betapa pun berharganya, yang dibutuhkan untuk penyelesaian pekerjaan-Nya. Dia akan membuka setiap kesempatan bagi umat manusia; Dia akan mencurahkan berkat-berkat-Nya ke atas mereka; Dia akan menimbun kebaikan demi kebaikan, pemberian demi pemberian, sampai seluruh perbendaharaan surga dibuka bagi mereka yang olehnya Dia datang untuk selamatkan. Setelah mengumpulkan semua kekayaan alam semesta, dan membuka semua sumber daya dari kodrat Ilahi-Nya, Tuhan memberikan semuanya untuk digunakan umat manusia. Itu semua adalah pemberian cuma-cuma dari-Nya. Betapa sebuah lautan kasih yang mengalir, bagaikan peredaran udara Ilahi, di seluruh dunia! Betapa luar biasa kasih ini, bahwa Allah yang kekal mengenakan sifat manusia dalam pribadi Anak-Nya, dan tetap membawanya hingga ke surga!
Semua makhluk surgawi memperhatikan dengan perhatian yang besar terhadap peperangan yang terjadi di bumi—bumi yang diklaim Iblis sebagai wilayah kekuasaannya. Tetapi lihatlah, belas kasihan itu telah menang. Ketika Anak Allah dapat saja datang ke dunia untuk menghukumnya, Dia datang sebagai kebenaran dan damai, untuk menyelamatkan bukan hanya keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub, tetapi seluruh dunia—The Youth's Instructor, 29 Juli 1897.
Renungkan Lebih Dalam: Bagaimanakah saya dapat memanfaatkan berkat dari mengetahui bahwa dunia saya sepenuhnya diselimuti lautan kasih Tuhan?
Komentar
Posting Komentar