ORANG BENAR
"Dan kamu tahu, bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya la menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa"—1 Yohanes 3: 5.
Ketika Stefanus ditanyai mengenai tuduhan kebenaran terhadapnya, ia mulai pertahanannya dengan suara yang jelas dan menggetarkan, yang bergema di seluruh ruangan pengadilan. Dalam kata-kata yang memesona orang banyak, ia mulai mengulangi sejarah umat Allah yang suci, la menunjukkan bahwa melalui pengetahuan tentang kehidupan Yahudi dan tafsiran rohani tentang hal itu, sekarang menjadi jelas melalui Kristus, la mengulangi perkataan Musa yang meramalkan tentang Mesias: "Seorang nabi seperti aku ini akan dibangkitkan Allah bagimu dari antara saudara-saudaramu." la menjelaskan kesetiaannya sendiri kepada Allah dan kepada iman orang-orang Yahudi, sementara ia menunjukkan bahwa hukum yang dipercayai demi keselamatan tidak sanggup menyelamatkan Israel dari penyembahan berhala, la menghubungkan Yesus Kristus dengan seluruh sejarah Yahudi, la menunjuk kepada pembangunan Bait Suci oleh Salomo, dan kepada perkataan Salomo dan Yesaya: "Tetapi Yang Mahatinggi tidak diam di dalam apa yang dibuat oleh tangan manusia, seperti yang dikatakan oleh nabi: Langit adalah takhta-Ku, dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku. Rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, demikianlah firman Tuhan, tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku?" Bila Stefanus sampai pada titik ini, ada keributan di antara orang banyak.
Bila ia menghubungkan Kristus dengan nubuatan-nubuatan dan berbicara seperti yang diucapkannya tentang Bait Suci, imam yang pura-pura terharu, mengoyakkan jubahnya. Bagi Stefanus perbuatan ini adalah suatu tanda bahwa suaranya segera akan didiamkan selama-lamanya, la melihat perlawanan terhadap perkataannya dan mengetahui bahwa ia sedang menyampaikan kesaksiannya yang terakhir. Meskipun pada pertengahan khotbahnya, dengan segera ia mengakhirinya.
Tiba-tiba terpisah dari rentetan sejarah yang sedang diikutinya dan berbalik kepada hakim-hakimnya yang marah, ia berseru: "Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang lebih dulu memberitakan tentang kedatangan Orang Benar, yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh. Kamu telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat akan tetapi tidak kamu menurutinya."
Mendengar hal ini, imam-imam dan penguasa-penguasa menjadi sangat marah .... Dalam wajah-wajah yang menakutkan sekelilingnya orang penjara membaca nasibnya; tetapi ia tidak goncang—Alfa dan Omega, jld. 7, hlm. 84, 85.
Renungkan Lebih Dalam: Apakah yang menyebabkan saya belum menghadapi lebih banyak penolakan dalam iman saya kepada Yesus Kristus?
Komentar
Posting Komentar