10 OKTOBER
JURUSELAMAT PENGASIH
"Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!"—Wahyu 5: 13.
Kristus tidak menyerah sedikit pun kepada musuh yang menyiksa, bahkan dalam penderitaan-Nya yang paling pahit sekalipun. Legiun malaikat jahat semuanya mengelilingi Anak Allah, namun malaikat suci diminta untuk tidak merusak barisan mereka dan terlibat dalam konflik dengan musuh yang mencela dan mencerca. Malaikat surgawi tidak diizinkan untuk melayani jiwa Anak Allah yang menderita. Pada saat kegelapan yang mengerikan ini, wajah Bapa-Nya tersembunyi, Legiun malaikat jahat menyelubungi-Nya, dosa-dosa dunia menimpa-Nya, kata-kata yang keluar dari bibir-Nya: "Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa. Engkau meninggalkan Aku?" (Matius 27: 46).
Kematian para martir tidak dapat dibandingkan dengan penderitaan yang dialami oleh Anak Allah. Kita harus memiliki pandangan yang lebih luas dan lebih dalam tentang kehidupan, penderitaan, dan kematian Anak Allah yang terkasih. Ketika penebusan dilihat dengan benar, keselamatan jiwa akan dirasakan sebagai nilai yang tak terhingga. Dibandingkan dengan usaha kehidupan abadi, setiap hal lainnya menjadi tidak berarti. Tetapi apa yang membuat nasihat Juruselamat yang pengasih ini diremehkan! Hati telah diserahkan untuk dunia, dan ketertarikan yang mementingkan diri telah menutup pintu terhadap Anak Allah. Kemunafikan dan kesombongan yang hampa, keegoisan dan keuntungan, iri hati, kedengkian, dan nafsu, telah begitu memenuhi hati banyak orang sehingga Kristus tidak mendapat tempat.
Dia kaya di dalam kekekalan, namun demi kita Dia menjadi miskin, agar kita melalui kemiskinan-Nya dapat dijadikan kaya. Dia berselubung cahaya dan kemuliaan, dan dikelilingi oleh bala tentara malaikat surgawi yang menunggu untuk siap melaksanakan perintah-Nya. Namun Dia mengenakan sifat kita dan datang untuk tinggal di antara manusia yang berdosa. Inilah kasih yang tidak bisa diungkapkan oleh bahasa apa pun. Itu melampaui pengetahuan. Betapa besarnya misteri kesalehan itu. Jiwa kita seharusnya digembirakan, diangkat, dan dihibur dengan tema kasih Bapa dan Anak kepada umat manusia. Para pengikut Kristus di sini harus belajar untuk merenungkan kasih yang misterius itu pada tingkat tertentu sebagai persiapan untuk bergabung dengan semua orang yang ditebus dalam menyatakan "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya" (Wahyu 5: 13)—Testimonies for the Church, vol. 2, hlm. 214, 215.
Renungkan Lebih Dalam: Kapankah saya akan menyisihkan waktu untuk merenungkan kehidupan dan kematian Yesus?
Komentar
Posting Komentar