BATU YANG DITOLAK

BATU YANG DITOLAK

"Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan—yaitu kamu sendiri—namun ia telah menjadi batu penjuru"—Kisah Para Rasul 4: 11.

Dengan keberanian yang tulus ikhlas dalam kuasa Roh, Petrus menyatakan dengan tanpa ragu: "Ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu. Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan—yaitu kamu sendiri—namun la telah menjadi batu penjuru. Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain dari Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

Pertahanan yang berani ini membuat takut para pemimpin Yahudi. Mereka menyangka bahwa murid-murid itu hanyalah para nelayan yang bodoh yang akan dikalahkan oleh ketakutan dan kebingungan bila dibawa di hadapan Sanhedrin. Tetapi sebaliknya, saksi-saksi ini berbicara seperti Kristus telah berbicara, dengan kuasa yang meyakinkan telah mendiamkan musuh-musuh mereka. Tidak ada tanda ketakutan dalam suara Petrus sementara ia menyatakan tentang Kristus, "Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan—yaitu kamu sendiri—namun ia telah menjadi batu penjuru."

Dalam hal ini Petrus menggunakan gaya bahasa yang dipahami oleh imam-imam. Nabi-nabi telah mengatakan tentang Batu yang ditolak; dan Kristus sendiri, yang berbicara pada suatu kesempatan kepada imam-imam dan tua-tua, berkata: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu. Dan barang siapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk" (Matius 21: 42-44).

Pada waktu imam-imam mendengarkan perkataan rasul-rasul yang tidak takut itu "mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus." Tentang murid-murid setelah Kristus dipermuliakan di atas gunung ada dituliskan bahwa pada penghabisan pemandangan yang ajaib ini "mereka tidak melihat seorang pun kecuali Yesus seorang diri" (Matius 17: 8). "Yesus seorang diri"— dalam perkataan ini termuat rahasia kehidupan dan kuasa yang menandai sejarah sidang yang mula-mula. Bila murid-murid mula-mula mendengar perkataan Kristus, mereka merasa keperluan mereka akan Dia—Alfa dan Omega, jld. 7, hlm. 53, 54.

Renungkan Lebih Dalam: Bagaimana saya menjadikan "hanya Yesus saja" sebagai prinsip hidup saya?

Komentar