YAHWE YANG BESERTA KITA
"Maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya"—Zakharia 14: 9.
Kerajaan kasih karunia Allah kini tengah didirikan, karena hari demi hari hati yang penuh dosa dan pemberontakan diserahkan kepada kedaulatan kasih-Nya. Tetapi hal berdiri sepenuhnya kerajaan kemuliaan-Nya tidak akan terjadi sebelum kedatangan Yesus kedua kalinya ke dunia ini. "Maka pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi" (Daniel 7: 27). Mereka akan mewarisi kerajaan yang disediakan bagi mereka "sejak dunia dijadikan" (Matius 25: 34). Dan Kristus akan melengkapi diri-Nya dengan kuasa-Nya yang besar dan akan memerintah.
Gerbang-gerbang surga kembali akan diangkat, dan dengan berlaksa-laksa orang kudus, Juruselamat kita akan datang sebagai Raja atas segala raja dan Tuan atas segala tuan. Yahwe yang beserta kita "akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya." "Kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan la akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan la akan menjadi Allah mereka" (Zakharia 14: 9; Wahyu 21:3).
Tetapi sebelum kedatangan itu, Yesus mengatakan, "Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa" (Matius 24: 14). Kerajaan-Nya tidak akan datang sebelum kabar baik dari kasih karunia-Nya telah disampaikan ke seluruh dunia. Sebab itu, apabila kita menyerahkan diri kita kepada Allah, dan menarik jiwa-jiwa lain kepada-Nya, kita mempercepat kedatangan kerajaan-Nya. Hanya orang-orang yang mengabdikan diri kepada pelayanan-Nya akan berkata, "Ini aku, utuslah aku" (Yesaya 6: 8), untuk membuka mata yang buta, untuk melepaskan orang-orang" dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan" (Kisah Para Rasul 26: 18) mereka sendiri berdoa dengan tulus hati, "Datanglah kerajaan-Mu"—Thoughts From the Mount of Blessing, hlm. 108, 109.
Renungkan Lebih Dalam: Apakah saya secara aktif menantikan dan mempercepat kedatangan Yahwe yang beserta kita untuk kali yang kedua? Dapatkah orang lain melihat bahwa saya memang demikian adanya?
Komentar
Posting Komentar