SUMBER KEBAHAGIAAN
"Takut akan Allah mendatangkan hidup, maka orang bermalam dengan puas"—Amsal 19: 23.
Pendapat yang umum di dalam beberapa tingkatan masyarakat, bahwa agama itu tidak berhubungan dengan kesehatan atau kebahagiaan di dalam hidup sekarang ini, adalah salah satu kesalahan yang paling berbahaya. Alkitab berkata, "Takut akan Allah mendatangkan hidup, maka orang bermalam dengan puas, tanpa ditimpa malapetaka" (Amsal 19: 23). "Siapakah orang yang menyukai hidup, yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik? Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu; jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya!" (Mazmur 34: 13-15). Kata-kata hikmat itu "yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka" (Amsal 4: 22).
Agama yang benar membawa manusia kepada keselarasan dengan hukum-hukum Allah, secara jasmani, pikiran dan akhlak. Itu mengajarkan pengendalian diri, ketenangan dan pertarakan. Agama meluhurkan pikiran, menghaluskan perasaan, dan menyucikan pertimbangan, la menjadikan jiwa turut ambil bagian akan kesucian surga. Iman dalam kasih Allah dan pimpinan-Nya meringankan beban kecemasan dan urusan hidup. Itu memenuhi hati dengan kesukaan dan kebuasan di dalam keadaan hidup yang tertinggi dan yang terendah. Agama secara langsung cenderung untuk menyehatkan, memperpanjang hidup, dan menambah-kan kesukaan kita akan segala berkat-berkatnya. itu membukakan kepada jiwa kita satu Sumber kebahagiaan yang tidak pernah kering. Andai kata semua orang yang belum pernah memilih Kristus bisa menyadari bahwa la mempunyai sesuatu yang jauh lebih baik untuk diberikan kepada mereka daripada apa yang sedang mereka cari bagi diri mereka sendiri. Manusia sedang berbuat sesuatu ketidakadilan, dan yang membahayakan kepada jiwanya bilamana ia berpikir dan bertindak bertentangan dengan kehendak Allah. Tidak ada kesukaan sejati yang bisa diperoleh pada jalan yang dilarang oleh Dia yang mengetahui apa yang terbaik, dan yang merencanakan apa 'yang baik bagi makhluk-makhluk-Nya. Jalan pelanggaran menuntun kepada penderitaan dan kebinasaan; tetapi jalan hikmat adalah jalan penuh bahagia, segala jalannya sejahtera semata-mata" (Amsal 3: 17).
Pendidikan jasmani sebagaimana halnya pendidikan keagamaan yang dijalankan di dalam sekolah-sekolah orang Ibrani itu bisa dipelajari dengan memberikan keuntungan. Nilai latihan seperti itu tidak dihargai. Ada suatu hubungan yang sangat erat antara pikiran dan jasmani, dan agar supaya dapat mencapai tingkat akhlak dan daya pikir yang tinggi maka hukum yang mengendalikan keadaan jasmani kita harus diperhatikan. Untuk memperoleh tabiat yang kuat dan seimbang, maka baik kesanggupan pikiran dan jasmani harus dilatih dan dikembangkan. Pelajaran apakah yang lebih penting bagi orang muda daripada pelajaran yang berkaitan dengan tubuh yang ajaib yang telah diberikan Allah kepada kita, dan pelajaran tentang hukum-hukum yang memungkinkannya dapat dipelihara dalam keadaan yang sehat?—Alfa dan Omega, jld. 2, hlm. 237, 238.
Renungkan Lebih Dalam: Seberapa besarkah tekad saya dalam mengembangkan kekuatan fisik dan mental saya?
Komentar
Posting Komentar