PINTU KANDANG DOMBA ALLAH
"Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati"—Yesaya 40:11.
Kristus mengenakan nubuatan-nubuatan ini pada diri-Nya Sendiri, dan la menunjukkan perbedaan yang mencolok antara tabiat-Nya sendiri dengan tabiat para pemimpin Israel. Orang Farisi, baru saja mengusir seorang dari kandang, karena ia berani bersaksi mengenai kuasa Kristus. Mereka telah membuangkan satu jiwa yang sedang dilarik oleh Gembala Yang Benar kepada-Nya. Dalam hal ini mereka telah menunjukkan bahwa mereka sendiri tidak mengetahui pekerjaan yang diamanatkan kepada mereka, dan tidak layak diberi kepercayaan sebagai gembala-gembala kawanan domba itu. Sekarang Yesus menghadapkan kepada mereka perbedaan yang mencolok antara mereka dan Gembala Yang Baik, dan la menunjuk kepada diri-Nya Sendiri sebagai penjaga kawanan domba Tuhan yang sejati. Tetapi sebelum melakukan hal ini, la berbicara tentang diri-Nya dengan menggunakan kiasan,lain.
la menyatakan, "Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba." Orang Farisi tidak melihat bahwa perkataan ini diucapkan kepada mereka. Ketika mereka mengambil kesimpulan dalam hati mengenai maknanya, Yesus mengatakan terus terang kepada mereka, "Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan."
Kristus ialah Pintu Kandang Domba Allah. Melalui pintu ini semua anak-anak-Nya, sejak zaman dahulu, telah mendapat jalan masuk. Di dalam Yesus, sebagaimana yang ditunjukkan dalam segala upacara Bait Suci, sebagaimana yang dibayangkan dalam lambang, sebagaimana yang dinyatakan dalam wahyu nabi-nabi, sebagaimana yang dipaparkan dalam pelajaran kepada murid-murid-Nya, dan dalam mukjizat yang diadakan bagi anak-anak manusia, mereka telah memandang "Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia" (Yoh. 1: 29), dan dengan perantaraan Dia mereka dibawa di dalam kandang domba anugerah-Nya ....
Orang Farisi tidak masuk melalui pintu. Mereka memanjat ke dalam kandang domba berbeda dengan caranya Kristus. Mereka tidak memenuhi pekerjaan Gembala yang benar—Alfa dan Omega, jld. 6. hlm. 93, 94.
Renungkan Lebih Dalam: Jika Yesus adalah pintu kandang domba Allah, apakah peran saya sebagai gembala pengawas yang bekerja untuk dan bersama Dia ?
Komentar
Posting Komentar