PENUNTUN

PENUNTUN

"Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku"—Mazmur 25: 4.

Tuhan berkata, "Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan." la mengundang kita untuk mempersembahkan kepada-Nya kebingungan dan keperluan kita dan kebutuhan kita akan pertolongan Ilahi, la memohon kita supaya segera berdoa. Begitu kesulitan timbul, kita harus mempersembahkan kepada Dia permohonan-permohonan kita yang sungguh dan ikhlas. Oleh doa kita yang mendesak kita membuktikan keyakinan kita yang kuat kepada Allah. Kesadaran mengenai keperluan kita memimpin kita untuk berdoa sungguh-sungguh dan Bapa semawi kita tergerak oleh permohonan kita.

Sering orang yang menderita cercaan atau aniaya karena imannya digoda untuk berpikir bahwa dirinya telah ditinggalkan Allah. Di mata manusia mereka adalah kecil. Kepada semua penglihatan, musuh mereka menang di atas mereka. Tetapi janganlah mereka melanggar angan-angan hatinya, la yang telah menderita demi mereka itu dan telah menanggung kesusahan dan kemalangannya, tidak meninggalkan mereka.

Anak-anak Allah tidak ditinggalkan sendirian atau tanpa pertahanan. ‘Doa menggerakkan lengan Yang Mahakuasa. Doa telah "menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa, memadamkan api yang dahsyat"—kita akan mengetahui apa artinya ini bila kita dengar laporan orang yang mati syahid karena imannya—"memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing" (Ibrani 11:33,34)

Jika kita menyerahkan hidup kita kepada pelayanan-Nya, kita tidak akan pernah ditempatkan dalam kedudukan di mana Allah tidak mengadakan persediaan. Apa pun keadaan kita, kita mempunyai Penuntun untuk memimpin jalan kita; apa pun kebingungan kita, kita mempunyai seorang Penasihat; apa pun kesusahan kita, kedukaan maupun kesunyian, kita mempunyai Sahabat yang bersimpati. Jika dalam kebodohan kita, kita salah langkah, Kristus tidak meninggalkan kita. Suara-Nya, jelas dan tandas terdengar berkata, "Akulah jalan, kebenaran dan hidup." "Sebab la akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, orang yang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong" (Mazmur 72: 12).

Tuhan mengatakan bahwa la akan dipermuliakan oleh orang yang datang dekat kepada-Nya, yang setia melakukan pekerjaan-Nya—Seri Membina Keluarga, jld. 5, hlm. 129, 130.

Renungkan Lebih Dalam: Saya "tidak akan pernah ditempatkan pada situasi di mana saya belum dipersiapkan oleh Tuhan." Jika ini benar, mengapa saya menjadi cemas saat menghadapi keadaan-keadaan yang sulit?

Komentar