GURU DAN JURUSELAMAT UMAT MANUSIA

GURU DAN JURUSELAMAT UMAT MANUSIA

"Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan"—Ulangan 32: 2.

Kepada anak-anak-Nya sekarang Tuhan memaklumkan, "Kuatkanlah hatimu ... bekerjalah: sebab Aku ini menyertai kamu." Orang Kristen selalu mempunyai penolong yang kuat di dalam Tuhan. Cara Tuhan menolong mungkin kita tidak tahu; tetapi yang kita ketahui ialah: la tidak pernah mengecewakan mereka yang berharap pada-Nya. Sekiranya orang-orang Kristen menyadari berapa banyak kali Tuhan mengatur jalan mereka, supaya rencana musuh terhadap mereka tidak akan terlaksana, maka mereka tidak akan tersandung dalam persungutan. Iman mereka akan tinggal pada Allah, dan tidak ada kesusahan yang berkuasa menggoyangkan mereka. Mereka akan mengakui Dia sebagai hikmat dan keberhasilan mereka, dan la akan melaksanakan apa yang diinginkan-Nya untuk dilakukan melalui mereka.

Ajakan yang sungguh-sungguh dan penambahan semangat yang diberikan melalui Hagai dikukuhkan dan ditambah oleh Zakharia, yang dimunculkan Allah untuk berdiri di sisinya dalam memberi dorongan kepada Israel  untuk melaksanakan perintah supaya bangun dan membangun. Pekabaran Zakharia yang pertama adalah suatu kepastian bahwa Firman Allah tidak pernah gagal dan merupakan janji berkat kepada yang mau mendengarkan perkataan nubuat yang pasti itu.

Dengan ladang yang tidak memberi hasil, dengan persediaan perbekalan mereka di gudang sedikit, cepat akan habis, dan dikelilingi sebagaimana adanya mereka oleh orang-orang yang tidak bersahabat, sekalipun demikian orang-orang Israel bergerak maju dalam menyambut panggilan yang disampaikan oleh para utusan Allah, dan bekerja dengan rajin untuk memulihkan Bait Suci yang tinggal reruntuhan itu. Itulah pekerjaan yang menuntut supaya bersandar teguh pada Allah. Ketika bangsa itu berusaha melakukan bagian mereka, dan mencari suatu pembaruan kasih karunia Allah dalam hati dan kehidupan, maka pekabaran demi pekabaran diberikan kepada mereka melalui Hagai dan Zakharia, dengan kepastian-kepastian bahwa iman mereka akan mendapat pahala yang berlimpah-limpah dan dengan demikian Firman Allah mengenai kemuliaan masa depan Bait Suci itu yang temboknya mereka sedang bangun tidak akan gagal. Pada bangunan inilah akan muncul, tepat pada waktunya, Yang Dirindukan segala bangsa sebagai Guru dan Juruselamat umat Manusia.

Dengan demikian para pembangun tidak dibiarkan berjuang sendirian; "Mereka didampingi dan dibantu oleh nabi-nabi Allah;" dan Tuhan semesta alam Sendiri telah memaklumkan, "Kuatkanlah hatimu ... bekerjalah: sebab Aku ini menyertai kamu" (Ezra 5: 2; Hagai 2: 5)—Alfa dan Omega, jld. 4, hlm. 176, 177.

Renungkan Lebih Dalam: Apakah saya masih menghargai petunjuk Tuhan yang diberikan melalui para nabi zaman dahulu?

Komentar