DIA YANG AKAN DATANG

DIA YANG AKAN DATANG

"Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya" —Matius 2:16.

Pada saat kelahiran Kristus, setan melihat seluruh dataran di Betlehem diterangi dengan cahaya kemuliaan dari banyak malaikat surgawi.

Dia mendengar nyanyian mereka, "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi, dan damai sejahtera di bumi, di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." Pangeran kegelapan melihat para gembala yang takjub dipenuhi kegentaran saat mereka melihat terang yang menerangi segenap dataran itu. Mereka gemetar di hadapan pertunjukan kemuliaan yang mencengangkan yang tampaknya memikat indra mereka. Kepala pemberontak itu sendiri gemetar mendengar pernyataan malaikat kepada para gembala, "jangan takut: sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud." Setan telah cukup sukses dalam menyusun rencana untuk menghancurkan pria dan wanita, dan dia menjadi kuat dan berani. Dia telah berhasil mengendalikan tubuh dan pikiran pria dan wanita  dari Adam hingga kedatangan Yesus yang pertama. Namun sekarang setan gelisah dan khawatir akan kerajaan dan kehidupannya.

Dengan nyanyian para utusan surgawi yang mengumandangkan kedatangan Juruselamat ke dunia yang telah jatuh, dan kegembiraan yang ditunjukkan pada peristiwa besar ini, setan tidak melihat pertanda baik untuk dirinya sendiri. Firasat buruk terbangun dalam benaknya tentang dampak dari kedatangan Kristus ini terhadap kerajaannya. Dia berharap sekiranya ini bukan Dia yang akan datang yang akan menantang kekuasaannya dan menggulingkan kerajaannya. Dia memandang Kristus sebagai saingannya sejak kelahiran-Nya. Dia membangkitkan rasa iri serta cemburu Herodes untuk menghancurkan Kristus dengan menyindir dia bahwa kekuasaan dan kerajaannya akan diberikan kepada Raja baru ini. Setan mengilhami Herodes dengan firasat dan ketakutan yang mengganggu pikirannya sendiri. Dia mengilhami pikiran Herodes yang jahat untuk membunuh semua anak di Betlehem yang berusia dua tahun ke bawah, yang sangkanya rencana itu akan berhasil membuat Raja yang masih bayi itu disingkirkan dari bumi.

Tetapi bertolak belakang dengan rencananya, setan mendapati kekuatan yang lebih tinggi sedang bekerja. Para malaikat Allah menjaga Penebus yang masih bayi itu. Yusuf diperingatkan dalam mimpinya untuk melarikan diri ke Mesir, di mana di negeri asing itu ia dapat menemukan tempat berlindung bagi Penebus dunia—Confrontation, hlm. 27, 28.

Renungkan Lebih Dalam: Adakah saya memberi setan kesempatan untuk memenuhi pikiran saya dengan keinginannya? Bagaimanakah saya dapat melindungi pikiran saya dari pengaruh jahat?

Komentar