YANG MENYATAKAN KEBENARAN
"Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran"—1 Yohanes 1: 6.
Sekiranya perak atau emas cukup untuk membeli keselamatan manusia, betapa mudahnya hal itu dilaksanakan bagi-Nya yang mengatakan, "kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas" (Hagai 2: 9). Tetapi hanyalah oleh darah yang indah dari Anak Allah orang yang berdosa dapat ditebus. Rencana keselamatan dilakukan dalam pengorbanan. Rasul Paulus menulis, "Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa la, yang oleh kamu menjadi miskin, sekalipun ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinannya" (2 Korintus 8: 9). Kristus memberikan diri-Nya sendiri bagi kita supaya la dapat menebus kita dari segala kejahatan. Sebagaimana berkat puncak dari keselamatan, "karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita" (Roma 6: 23).
"Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas," Petrus meneruskan, "hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu." Firman Allah—kebenaran—adalah saluran dengan mana Tuhan menyatakan Roh dan kasih-Nya. Penurutan kepada sabda itu menghasilkan buah dari mutu yang dituntut "kasih persaudaraan yang tulus ikhlas." Kasih ini dilahirkan dari surga dan memimpin kepada motif yang tinggi dan perbuatan yang tidak mementingkan diri.
Bila kebenaran menjadi prinsip yang tinggal dalam kehidupan, jiwa itu "dilahirkan kembali, bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal." Kelahiran yang baru ini adalah akibat menerima Kristus sebagai Sabda Allah. Bila oleh Roh Kudus kebenaran-kebenaran Ilahi mendapat kesan dalam hati, pengertian yang baru dibangunkan dan tenaga-tenaga yang sampai sekarang terbengkalai dibangkitkan untuk bekerja sama dengan Allah.
Demikianlah yang terjadi dengan Petrus dan murid-murid—sahabatnya. Kristus adalah Yang menyatakan kebenaran kepada dunia. Oleh Dia benih yang tidak akan binasa—sabda Allah—ditabur dalam hati manusia. Tetapi banyak dari pelajaran-pelajaran yang paling berharga dari Guru yang Besar diucapkan kepada mereka pada waktu itu tidak dapat memahaminya. Bila, sesudah kenaikan-Nya, Roh Kudus mengingatkan pelajaran-pelajaran kepada murid-murid-Nya, pikiran yang tertidur bangkit—The Acts of the Apostles, hlm. 519, 520.
Renungkan Lebih Dalam: Apakah perubahan terbaru dalam sikap atau peri laku saya yang muncul sebagai hasil dari kebenaran yang diungkapkan oleh Roh Kudus?
Komentar
Posting Komentar