TERANG UNTUK MENERANGI BANGSA-BANGSA

TERANG UNTUK MENERANGI BANGSA-BANGSA

"Bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang"—Matius 4: 16.

Nikodemus yang mengadakan wawancara dengan Yesus pada malam hari, mengatakan, "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya." Semua itu benar, sejauh itu berlangsung; tetapi apa kata Yesus? la "menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Di sini ada seorang manusia yang memegang jabatan yang tinggi, seorang manusia terpandang sebagai orang yang dididik dengan adat-istiadat Yahudi, orang yang pikirannya penuh dengan pengetahuan. Sesungguhnya ia memiliki talenta yang tidak dimiliki oleh orang biasa, la tidak mau pergi kepada Yesus pada siang hari, karena hal ini akan membuat dia menjadi pokok pembicaraan. Akan terlampau hina bagi seorang pemimpin bangsa Yahudi untuk mengakui bahwa ia sendiri bersimpati pada orang Nazaret yang dibenci itu. Nikodemus berpikir, aku akan memastikan sendiri tugas dan pengakuan Guru ini, apakah la sesungguhnya adalah Terang untuk menerangi bangsa-bangsa lain, dan kemuliaan Israel.

Dengan tandas Yesus berkata kepada Nikodemus: Bukanlah pertentangan yang dapat membantu kasusmu: bukanlah dalih yang akan menolong kasusmu; bukanlah dalih yang akan membawa terang kepada jiwa. Engkau harus memiliki suatu hati yang baru, atau engkau tidak dapat melihat kerajaan surga. Bukanlah bukti yang lebih besar yang akan membawamu kepada kedudukan yang benar, melainkan niat baru, dorongan perbuatan yang baru. Engkau harus dilahirkan kembali. Sebelum perubahan ini terjadi, menjadikan segala perkara baru, maka bukti-bukti paling kuat yang dapat dikemukakan akan tidak berguna. Keperluan itu ada di dalam hatimu sendiri; segala sesuatu harus berubah, atau engkau tidak dapat melihat kerajaan Allah.

Ini adalah pernyataan yang sangat merendahkan bagi Nikodemus, dan dengan perasaan jengkel ia menerima kata-kata Yesus, seraya berkata, "Bagaimana mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua?" la tidak cukup berpikiran rohani untuk melihat arti kata-kata Kristus. Tetapi Juruselamat tidak menghadapi dalih dengan dalih. Sambil mengangkat tangan-Nya dengan keagungan yang khidmat dan tenang, la menekankan kebenaran itu dengan kepastian yang lebih besar: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah"—Nasihat bagi Pendeta dan Pelayan Injil, hlm. 359, 360.

Renungkan Lebih Dalam: Kapan terakhir kali Anda datang kepada Yesus untuk suatu hal tetapi menerima sesuatu yang lain, sesuatu yang tidak terduga?

Komentar