PEMERINTAH SURGA
"Melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia"—Filipi 2: 7.
Kristuslah satu-satunya orang yang tidak berdosa yang pernah tinggal di dunia ini, namun hampir tiga puluh tahun lamanya la hidup di antara penduduk Nazaret yang jahat. Kenyataan ini merupakan suatu teguran bagi orang-orang yang mengira bahwa mereka bergantung pada tempat, nasib, atau kemakmuran, agar dapat hidup dengan tiada bercacat. Pencobaan, kemiskinan, kemelaratan, justru merupakan disiplin yang diperlukan untuk mengembangkan kesucian dan keteguhan.
Yesus tinggal dalam rumah tangga petani dan dengan setia serta riang gembira turut memikul segala tanggungan rumah tangga. Dahulu Ialah Pemerintah surga, dan malaikat-malaikat dengan gembira melaksanakan segala perintah-Nya; kini la menjadi Seorang hamba yang sukarela, Seorang Anak pengasih dan penurut. la belajar bertukang kayu dan dengan tangan-Nya sendiri la bekerja di bengkel pertukangan bersama Yusuf. Dengan pakaian yang serba sederhana seperti yang dipakai oleh seorang pekerja biasa la menjalani jalan-jalan kota kecil itu, pergi dan pulang dari pekerjaan-Nya yang sederhana itu. la tidak menggunakan • kuasa Ilahi-Nya untuk mengurangi beban-Nya atau meringankan pekerjaan-Nya.
Sementara Yesus bekerja pada masa kanak-kanak dan masa muda, pikiran dan tubuh-Nya berkembang, la tidak menggunakan tenaga tubuh-Nya dengan serampangan, melainkan dengan saksama sehingga tetap berada dalam keadaan sehat, supaya la dapat melakukan pekerjaan yang sebaik-baiknya dalam segala hal. la tidak mau sembrono dalam menggunakan alat pertukangan sekalipun la sempurna sebagai seorang pekerja, sebagaimana la sempurna dalam tabiat. Dengan teladan yang diberikan-Nya itu la mengajarkan bahwa adalah kewajiban kita untuk menjadi rajin, bahwa pekerjaan kita haruslah dilakukan dengan tepat dan seksama, dan bahwa pekerjaan yang demikian itu mulia adanya. Pergerakan badan yang mengajar tangan supaya berguna, dan melatih orang muda supaya turut memikul beban kehidupan memberikan kekuatan tubuh, serta mengembangkan setiap tenaga. Semuanya harus mencari sesuatu untuk dilakukan, yang akan berfaedah bagi dirinya sendiri dan menjadi pertolongan bagi orang lain. Allah telah menentukan pekerjaan sebagai suatu berkat, dan hanyalah pekerja yang rajin yang mendapat kemuliaan dan kegembiraan hidup sejati. Perkenan Allah terletak pada jaminan penuh kasih atas anak-anak dan remaja yang dengan senang hati mengambil bagian dalam tugas-tugas rumah tangga, menolong ibu dan bapa dalam tanggungannya. Anak-anak yang seperti itu akan pergi ke luar dari lingkungan rumah tangga dan kemudian menjadi anggota masyarakat yang berguna— The Desire of Ages, hlm. 72.
Renungkan Lebih Dalam: Jika Yesus, Pemerintah Surga, bersedia menjadi seorang manusia, mengorbankan hidup-Nya untuk umat manusia yang telah jatuh, memberikan teladan baik dalam tabiat dan tingkah laku, apakah yang rela saya serahkan untuk Dia hari ini?
Komentar
Posting Komentar