KUBU PERTAHANAN
"Mengenai engkau, oleh karena darah perjanjian-Ku dengan engkau, Aku akan melepaskan orang-orang tahananmu dari lobang yang tidak berair. Kembalilah ke kota bentengmu, hai orang tahanan yang penuh harapan! Pada hari ini juga Aku memberitahukan: Aku akan memberi ganti kepadamu dua kali lipat!"—Zakharia 9:11,12.
Setiap gereja harus bekerja untuk jiwa-jiwa yang sedang binasa di wilayahnya sendiri dan untuk mereka yang berada di luar wilayah mereka. Anggota-anggotanya harus bersinar seperti batu yang hidup di bait Allah, yang memantulkan cahaya surgawi. Tidak ada pekerjaan acak, serampangan, yang tidak karuan untuk dilakukan. Memegang erat jiwa-jiwa yang hendak binasa berarti lebih dari sekadar berdoa untuk seorang pemabuk, yang kemudian, karena dia menangis dan mengakui kecemaran jiwanya, dinyatakan bahwa dia telah diselamatkan. Pertempuran harus diperjuangkan berulang kali.
Biarlah anggota-anggota setiap gereja merasakan tugas khusus mereka untuk bekerja bagi orang-orang di lingkungan mereka. Biarlah setiap orang yang mengaku berdiri di bawah panji Kristus merasa bahwa ia telah masuk ke dalam hubungan perjanjian dengan Allah, untuk melakukan pekerjaan Juruselamat. Janganlah mereka yang melakukan pekerjaan ini menjadi lelah dalam berbuat baik. Ketika yang ditebus berdiri di hadapan Allah, jiwa-jiwa yang berharga ini akan merespons bahwa nama-nama mereka ada di sana karena usaha yang setia dan sabar yang dilakukan demi mereka, permohonan dan bujukan yang sungguh-sungguh untuk lari berlindung ke Kubu Pertahanan. Demikianlah mereka yang di dunia ini telah menjadi pekerja bersama Allah akan menerima upah mereka.
Para pendeta dari gereja-gereja populer tidak akan membiarkan kebenaran disampaikan kepada orang-orang dari mimbar mereka. Musuh memimpin mereka untuk melawan kebenaran dengan kepahitan dan kedengkian. Kepalsuan diproduksi. Pengalaman Kristus dengan para pemimpin Yahudi terulang kembali. Setan berusaha untuk mengaburkan setiap sinar terang yang memancar dari Allah kepada umat-Nya. Dia bekerja melalui para pelayan sebagaimana dia bekerja melalui para imam dan penguasa di zaman Kristus. Akankah mereka yang mengetahui kebenaran bergabung dengan kelompoknya, untuk menghalangi, mempermalukan, dan mengesampingkan mereka yang berusaha untuk bekerja dengan cara yang ditentukan Allah untuk memajukan pekerjaan-Nya, untuk menanamkan standar kebenaran di wilayah kegelapan?—Counsels on Health, hlm. 356, 357.
Renungkan Lebih Dalam: Bagaimana agar saya tidak menjadi lelah dalam berbuat baik ketika bekerja dengan orang-orang yang secara konsisten berjuang untuk tetap berada di dalam Benteng Tuhan?
Komentar
Posting Komentar