GURU TERBESAR

 

GURU TERBESAR

"Dan Ia mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan"—Markus 4: 2.

Agama Kristus tidak pernah merendahkan yang menerimanya. Agama Kristus tidak pernah menjadikan mereka kurang sopan atau kasar, kurang ajar atau mementingkan diri sendiri, geram atau bengis. Sebaliknya, itu akan menghaluskan perasaan, menguduskan pertimbangan, dan memurnikan serta memuliakan pikiran, membawa mereka ke dalam tuntunan Yesus Kristus.

Cita-cita Allah bagi anak-anak-Nya lebih tinggi daripada yang dapat dicapai oleh pikiran manusia yang tertinggi. Allah yang hidup telah memberikan dalam hukum-Nya yang kudus sebuah salinan dari tabiat-Nya. Guru terbesar yang pernah dikenal dunia adalah Yesus Kristus; dan apakah standar yang Dia berikan bagi semua orang yang percaya kepada-Nya? "Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna" (Matius 5: 48). Sebagaimana Tuhan itu sempurna dalam lingkup tindakan-Nya yang tinggi, demikian juga manusia bisa sempurna dalam lingkup kemanusiaan mereka.

Tujuan karakter Kristen adalah keserupaan dengan Kristus. Di hadapan kita terbuka jalan pertumbuhan yang berkelanjutan. Kita memiliki tujuan untuk dicapai, standar untuk diperoleh, yang mencakup segala sesuatu yang baik dan murni dan mulia dan luhur. Harus ada perjuangan terus-menerus dan kemajuan terus-menerus ke depan dan ke atas menuju kesempurnaan tabiat....

Tanpa karya Ilahi, manusia tidak dapat melakukan hal yang baik. Tuhan memanggil setiap orang untuk bertobat, namun pria dan wanita bahkan tidak dapat bertobat kecuali Roh Kudus bekerja di dalam hati. Tetapi Tuhan tidak ingin seorang pun menunggu sampai dia merasa telah bertobat lalu dia mengambil langkah menuju kepada Yesus. Juruselamat terus-menerus menarik orang untuk bertobat; mereka hanya perlu menyerahkan diri untuk ditarik, dan hati mereka akan luluh dalam penyesalan. Kepada umat manusia diberikan bagian dalam perjuangan besar untuk kehidupan abadi ini—dia harus menyambut pekerjaan Roh Kudus. Dibutuhkan perjuangan untuk menerobos kuasa kegelapan, dan Roh Kudus bekerja di dalam dirinya untuk mencapai hal ini. Tetapi manusia bukanlah makhluk yang pasif, untuk diselamatkan dalam kemalasan. Pria dan wanita dipanggil untuk meregangkan setiap otot dan melatih setiap kemampuan dalam perjuangan untuk keabadian, namun Tuhanlah yang memberikan daya hasilnya. Tidak ada manusia yang bisa diselamatkan dalam kemalasan. Tuhan meminta kita, "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat" (Lukas 13: 24)—Counsels to Parents, Teachers, and Students, hlm. 365, 366.

Renungkan Lebih Dalam: Jika Yesus mengajari saya hari ini, satu hal apakah yang ingin saya pelajari?

Komentar