DILAMBANGKAN BERKAS BUAH SULUNG YANG DILAMBAIKAN
"Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya"—1 Korintus 15: 23.
Pada musim panas tahun 1844, yaitu pertengahan antara musim panas dan musim gugur pada tahun itu juga, waktu yang diperkirakan sebelumnya nubuatan 2.300 hari akan berakhir, yang kemudian diketahui diperpanjang, pekabaran itu disiarkan dalam kata-kata Kitab Suci, 'Mempelai datang! Songsonglah dia!'"
Yang menuntun kepada pergerakan ini ialah karena ditemukan bahwa dekret Artahsasta mengenai pembangunan kembali Yerusalem yang menjadi permulaan masa 2.300 hari itu, mulai berlaku pada musim gugur tahun 457 SM, dan bukan pada permulaan tahun sebagaimana dipercayai sebelumnya. Dengan menghitung mulai dari musim gugur 457 SM, yang 2.300 tahun (hari) itu akan berakhir pada musim gugur tahun 1844 ....
Penyembelihan Domba Paskah adalah sebuah bayangan dari kematian Kristus. Paulus berkata, "Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus" (1 Kor. 5: 7). Berkas buah-buah sulung yang pada waktu PAskah dilambai-lambaikan di hadirat Tuhan adalah lambang kebangkitan Kristus. Paulus berkata mengenai kebangkitan Tuhan dan umat-umat-Nya, "Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya" (1 Kor. 15: 23). Seperti berkas-berkas yang dilambai-lambaikan itu, yaitu buah-buah yang pertama masak yang dikumpulkan sebelum musim menuai, Kristuslah buah sulung dari penuaian kekal umat tebusan yang pada kedatangan-Nya kelak akan dikumpulkan ke dalam lumbung Tuhan.
Lambang-lambang ini sudah digenapi bukan saja peristiwanya tetapi juga waktunya. Pada hari keempat belas bulan yang pertama orang Yahudi pada hari dan bulan di mana selama lima belas abad lamanya domba Paskah disembelih, Kristus, setelah memakan Paskah bersama murid-murid-Nya, memulaikan pesta yang memperingati kematian-Nya sendiri sebagai "Anak Domba Allah yang mengangkut dosa isi dunia ini." Pada malam itu juga ia telah ditangkap oleh tangan-tangan jahat untuk disalibkan dan dibunuh. Dan sebagai yang Dilambangkan berkas buah sulung yang dilambaikan itu, Tuhan kita telah dibangkitkan dari kematian pada hari yang ketiga, "sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal!—Kemenangan Akhir, hlm. 337, 348.
Renungkan Lebih Dalam: Ketika mempelajari nubuatan, bagaimanakah saya dapat menghindari "kekeliruan sungguh-sungguh," seperti pengalaman para pionir Advent yang secara keliru percaya bahwa Yesus akan datang kembali pada tanggal 22 Oktober 1844 ?
Komentar
Posting Komentar