ROTI HIDUP
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga"—Yohanes 6: 32.
Sesungguhnya Aku berkata kepadamu," kata Yesus, "kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya/ Lalu kata mereka kepada-Nya: 'Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?' Jawab Yesus kepada mereka: 'Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah'" (Yohanes 6: 26-29).
Dia meyakinkan mereka bahwa Musa tidak memberi mereka roti dari surga. "Bapa-Ku," Dia berkata, "memberikan kepadamu roti yang benar dari surga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia" (ayat 32, 33).
Kita memiliki hasil dari pelajaran sederhana ini. Apakah itu? Mereka tidak menerima kebenaran itu. Mereka menolak untuk mendengar dan berpaling dari Kristus. Dan penolakan mereka terhadap Kristus, Roti hidup, bagi mereka, merupakan penolakan yang terakhir terhadap kebenaran. Mereka tidak lagi berjalan bersama-Nya.
"Akulah Roti hidup," yang menciptakan, memelihara, dan yang menopang kehidupan kekal, kehidupan rohani. Dalam ayat tiga puluh lima dari Yohanes pasal enam, Kristus melambangkan diri-Nya sendiri sebagai roti surgawi. Memakan daging-Nya dan minum darah-Nya berarti menerima Dia sebagai guru yang dikirim dari surga. Percaya kepada-Nya adalah hal mendasar bagi kehidupan rohani. Mereka yang mengadakan pesta jamuan dari Firman itu tidak akan pernah lapar, tidak pernah haus, tidak akan menginginkan kebaikan lain yang lebih tinggi atau yang lebih mulia. "Engkau akan ditegakkan di atas kebenaran. Engkau akan jauh dari pemerasan, sebab engkau tidak usah lagi takut, dan engkau akan jauh dari keterkejutan, sebab ia tidak akan mendekat kepadamu. Apabila orang menyerbu, itu bukanlah dari pada-Ku; siapa pun yang menyerbu engkau, ia akan rebah melawan engkau .... Setiap senjata yang ditempa terhadap engkau tidak akan berhasil, dan setiap orang yang melontarkan tuduhan melawan engkau dalam pengadilan, akan engkau buktikan salah. Inilah yang menjadi bagian hamba-hamba TUHAN dan kebenaran yang mereka terima dari pada-Ku, demikianlah firman TUHAN" (Yesaya 54: 14, 15, 17)—Manuskrip 81, 1906.
Renungkan Lebih Dalam: Jika saya tahu bahwa seseorang sedang menolak Yesus di bagian tertentu dalam hidup mereka, bagaimanakah saya mendekati mereka untuk membantu mereka?
Komentar
Posting Komentar