PENOLONG YANG TIDAK PERNAH GAGAl

 02 JULI

PENOLONG YANG TIDAK PERNAH GAGAl

"Mene, mene, tekel ufarsin"—Daniel 5: 25.

Tangan itu menghilang, tetapi tersisa empat kata mengerikan. Dengan napas tertahan orang-orang menunggu saat Daniel mengumumkan artinya: "Mene, Mene, Tekel, Ufarsin:" "masa pemerintahan tuanku dihitung oleh Allah dan telah diakhiri." "tuanku ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan; kerajaan tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia" (Daniel 5: 25-28).

Sama pastinya sebagaimana ada seorang Saksi di pesta Belsyazar, ada juga seorang Saksi di setiap adegan kegembiraan yang tidak pantas, dan sama pastinya malaikat pencatat menulis, "Engkau ditimbang dengan neraca, dan didapati terlalu ringan."

Sifat tidak bertarak terus meningkat, terlepas dari upaya yang dilakukan untuk mengendalikannya. Kita belum berusaha bersungguh-sungguh dalam menemukan penghambat kemajuannya, mengangkat yang jatuh, dan melindungi yang lemah dari pencobaan. Dengan tangan manusia kita yang lemah, kita hanya dapat melakukan sedikit, tetapi kita memiliki Penolong yang tidak pernah gagal. Kita tidak boleh lupa bahwa lengan Kristus dapat mencapai 'kesengsaraan dan kemerosotan manusia yang paling dalam. Dia dapat memberi kita bantuan bahkan untuk menaklukkan setan ketidakbertarakan yang mengerikan ini.

Tetapi di dalam rumahlah pekerjaan yang sebenarnya harus dimulai. Beban terbesar ada pada mereka yang memiliki tanggung jawab mendidik kaum muda, membentuk karakter mereka. Inilah pekerjaan bagi para ibu, dalam membantu anak-anak mereka untuk membentuk kebiasaan yang benar dan selera yang murni, untuk mengembangkan ketahanan moral, nilai moral yang sejati. Ajari mereka bahwa mereka tidak boleh terpengaruh oleh orang lain, bahwa mereka tidak boleh menyerah pada pengaruh yang salah, tetapi untuk memengaruhi orang lain untuk kebaikan, mengangkat dan meninggikan orang-orang yang bergaul dengan mereka. Ajari mereka bahwa jika mereka menghubungkan diri mereka dengan Tuhan, mereka akan mendapat kekuatan dari-Nya untuk melawan godaan yang paling ganas.

Di istana Babilonia, Daniel dikelilingi oleh godaan untuk berbuat dosa, tetapi dengan pertolongan Kristus dia mempertahankan integritasnya. Dia yang tidak dapat menahan pencobaan, dengan segala sarana yang tersedia dalam jangkauannya, tidak terdaftar dalam buku surga. Tuhan tidak pernah menempatkan manusia pada posisi yang begitu sulit sehingga berada di luar kemampuan mereka untuk melawan kejahatan. Kuasa Ilahi selalu siap untuk melindungi dan menguatkan dia yang telah mengambil bagian dalam kodrat Ilahi—Christian Temperance and Bible Hygiene, hlm. 21,22.

Renungkan Lebih Dalam: Bagaimanakah saya dapat menghindari godaan Setan untuk berbuat dosa?

Komentar