PENJUAL AGUNG KEKAYAAN ROHANI

PENJUAL AGUNG KEKAYAAN ROHANI

"O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah!" —Roma 11: 33.

Kemenangan akan datang kepada semua orang yang setia, yang tabah dalam kesetiaan mereka pada kebenaran. "Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barang siapa yang mengasihi Dia" (Yakobus 1:12). Marilah kiranya semua bertanya, Apakah kita masing-masing adalah penatalayan yang setia yang dipercayakan pekabaran belas kasihan terakhir yang akan diberikan kepada dunia, pekabaran yang menentukan nasib kekal penghuninya? Apakah kita setia untuk memeriksa diri dengan cermat, untuk melihat roh seperti apakah yang kita miliki? Apakah kita terus-menerus berketetapan untuk menyatakan kebenaran sebagaimana yang ada di dalam Yesus, atau apakah itu dirangkai oleh hasil karya manusia? Akankah lautan api neraka pada hari terakhir menghanguskan pekerjaan kita?

Kesetiaan, penyerahan sepenuhnya kepada Allah, adalah penting bagi setiap pekerja sekarang ini jika kita mau menerima berkat dari Kristus, "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia" (Matius 25: 23). Nasihat kepada Timotius dari ayah rohaninya adalah, "Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu" (1 Timotius 4: 16). Pertanyaan penting adalah: Bagaimana kita akan menghadapi masa depan? Satu-satunya pegangan yang aman bagi kita adalah melakukan pekerjaan kita dengan setia setiap hari, bekerja, berjaga-jaga, menunggu, setiap saat dengan mengandalkan kekuatan Dia yang telah mati dan yang hidup kembali, yang hidup untuk selama-lamanya. Setiap langkah kita harus dijaga; ketika kita maju, langkah kita harus kokoh, barulah kemudian kita bisa bergerak dengan mantap ke depan dan ke atas.

Tetapi banyak orang yang seperti orang Laodikea, yang hidup dalam penipuan diri sendiri secara rohani. Mereka mengenakan pakaian kebenaran mereka sendiri, membayangkan diri mereka menjadi kaya dan bertambah-tambah dengan barang-barang dan tidak membutuhkan apa-apa, sementara mereka perlu ’ belajar tentang Yesus setiap hari, tentang kelembutan dan kerendahan hati-Nya, jika tidak, mereka akan rugi besar, seluruh hidup mereka akan sia-sia. Tidakkah kita yang membawa pekabaran belas kasihan terakhir kepada dunia yang berdosa mewakili Yesus dalam kemurnian penyangkalan diri-Nya, sehingga kata yang terdengar dari bibir manusia yang diilhami oleh Roh Kudus Allah, "Bukalah pintu hatimu, dan biarlah Yesus masuk?" Penjual agung kekayaan rohani itu mengundang pengakuanmu. Dia berkata, "Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat" (Wahyu 3: 18)—Letter 66, 1894.

Renungkan Lebih Dalam: Kekayaan rohani apakah yang telah dianugerahkan Yesus kepada saya?

Komentar