PEMBERI HUKUM YANG ILAHI

PEMBERI HUKUM YANG ILAHI

"Sebab TUHAN ialah Hakim kita, TUHAN ialah yang memberi hukum bagi kita; TUHAN ialah Raja kita, Dia akan menyelamatkan kita"—Yesaya 33: 22.

Hari Tuhan yang disebut Yohanes adalah Sabat, hari di mana Yahwe berhenti setelah pekerjaan agung penciptaan, yang Dia berkati dan sucikan, karena la telah berhenti pada hari itu. Sabat disucikan Yohanes di Pulau Patmos seperti ketika dia berada di antara orang banyak, berkhotbah pada hari itu. Dengan dikelilingi oleh batu karang yang gersang dan tandus, Yohanes teringat akan Gunung Horeb dan bagaimana Allah menyampaikan hukum-Nya kepada orang banyak di sana, la bersabda, "Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat" (Keluaran 20: 8).

Anak Allah berbicara kepada Musa dari puncak gunung. Allah menjadikan batu karang itu Bait Suci-Nya. Bait Suci-Nya adalah bukit-bukit yang kekal. Pemberi hukum yang Ilahi itu turun ke atas bukit berbatu menyampaikan hukum-Nya yang didengar oleh orang banyak, agar mereka dapat terkesan oleh kebesaran dan pertunjukan kuasa dan kemuliaan-Nya yang menakutkan sehingga takut untuk melanggar perintah-perintah-Nya. Allah menyampaikan hukum-Nya di tengah-tengah halilintar dan kilat dan seberkas awan di atas puncak gunung, dan Suara-Nya bagaikan suara sangkakala yang berkumandang dengan nyaring. Hukum Yahwe tak terubahkan, dan loh batu ke mana hukum itu dituliskan adalah batu yang keras, menggambarkan hukum-hukum dan peraturan-Nya yang tak dapat diubahkan. Gunung Horeb menjadi tempat suci bagi semua orang yang mengasihi dan menghargai hukum-Nya.

Sementara Yohanes merenungkan pemandangan di atas Gunung Horeb, Roh-Nya yang menguduskan hari ketujuh turun ke atasnya, la merenungkan dosa Adam yang melanggar hukum Ilahi, dan akibat menakutkan dari pelanggaran itu. Kasih Allah yang tak terhingga, oleh memberikan Anak-Nya menebus makhluk yang telah hilang, tampaknya terlalu agung untuk dinyatakan melalui bahasa. Sementara ia menyampaikannya dalam surat-surat kirimannya, ia meminta jemaat dan dunia memperhatikannya—Hidup yang Disucikan, hlm. 69, 70.

Semua yang menganggap Sabat sebagai tanda antara mereka dengan Tuhan ... akan mewakili prinsip-prinsip pemerintahan-Nya. Mereka akan mempraktikkan hukum kerajaan-Nya setiap hari—My Life Today, hlm. 259.

Renungkan Lebih Dalam: Pesan apakah yang Yesus kirimkan kepada saya setiap kali saya memelihara kekudusan hari Sabat?

Komentar