BATU KEKAL

BATU KEKAL

"Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru"—Mazmur 118: 22.

Bagi mereka yang percaya, Kristus menjadi dasar yang pasti. Inilah orang-orang yang jatuh di atas Batu dan hancur. Penyerahan kepada Kristus dan iman kepada-Nya dikemukakan di sini. Jatuh di atas Batu dan hancur artinya meninggalkan sifat membenarkan diri kita sendiri dan pergi kepada Kristus dengan kerendahan hati seorang anak, bertobat dari pelanggaran kita, dan percaya akan kasih-Nya yang mengampuni. Dan demikian juga oleh iman dan penurutan kita mendirikan di atas Kristus sebagai dasar kita.

Di atas batu yang hidup ini, baik Yahudi maupun Kafir dapat membangun. Inilah satu-satunya dasar yang di atasnya kita dapat membangun dengan aman. Batu itu cukup lebar untuk semua orang, dan cukup kuat untuk menahan berat dan beban segenap dunia. Dan oleh hubungan dengan Kristus, semua orang yang membangun di atas dasar ini menjadi batu-batu yang hidup. Banyak orang dipahat digosok dan diperindah dengan usaha mereka sendiri; tetapi mereka tidak dapat menjadi "batu-batu yang hidup," karena mereka tidak dihubungkan dengan Kristus. Tanpa hubungan ini tidak seorang pun dapat diselamatkan. Tanpa hidup Kristus di dalam kita, kita tidak

dapat menahan topan penggodaan. Keamanan kita yang abadi bergantung pada cara membangun dasar yang teguh. Banyak orang dewasa ini membangun di atas dasar yang belum diuji. Bila hujan turun, dan topan mengamuk, dan air bah naik, rumah mereka akan roboh, sebab tidak didirikan di atas

Batu yang kekal, batu penjuru utama, Yesus Kristus.

Bagi mereka yang "tersandung oleh sebab tak menurut firman Allah," Kristus menjadi batu sandungan. Tetapi "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru." Sebagaimana halnya dengan batu yang ditolak, Kristus dalam tugas-Nya di dunia ini telah diremehkan dan dicerca, la dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan, ia sangat dihina ... dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan" (Yes. 53: 3). Tetapi saatnya sudah dekat bila la akan dipermuliakan. Oleh kebangkitan dari antara orang mati la akan dinyatakan "Anak Allah yang berkuasa," (Roma 1: 4). Pada kedatangan-Nya yang kedua kalinya la akan dinyatakan sebagai Tuhan surga dan bumi. Mereka yang kini hampir akan menyalibkan Dia akan mengenal kebesaran-Nya. Di hadapan semesta alam batu yang ditolak akan menjadi batu penjuru utama—The Desire of Ages, hlm. 599, 600.

Renungkan Lebih Dalam: Dapatkah saya menandai waktu di dalam hidup saya ketika Yesus terbukti sebagai Batu Kekal saya, landasan yang pasti di masa badai?

Komentar