TAMU SURGAWI

 01 JUNI

TAMU SURGAWI

"Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: 'Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita dan 'Allah telah melawat umat-Nya'"—Lukas 7: 16.

Ada pekerjaan yang harus dilakukan semua orang yaitu untuk membuka pintu hati bagi Tamu Surgawi. Tuhan yang agung mulia, yang telah menebus kita dengan darah-Nya sendiri, meminta izin untuk masuk; tetapi terlalu sering kita tidak menerima Dia untuk masuk. Keduniawian cenderung membuat kita tidak membuka lebar-lebar pintu hati kita ketika Dia mengetuk untuk mendapatkan jalan masuk. Beberapa membuka pintu sedikit, dan mengizinkan sedikit cahaya dari hadirat-Nya untuk masuk; tetapi mereka tidak menyambut-Nya dengan hangat. Tidak ada tempat bagi Yesus; tempat yang seharusnya disediakan bagi-Nya ditempati oleh hal-hal lain. Dia memohon, dan untuk sesaat mereka merasa terdorong untuk mendengar dan membuka pintu; tetapi kemudian niat ini pun berlalu, dan mereka gagal untuk mengamankan persekutuan dengan tamu surgawi yang merupakan hak istimewa mereka.

"Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok," kata Juruselamat. Istana di kemuliaan adalah milik-Nya, bersama dengan segenap sukacita di dalam tempat tinggal surgawi itu; namun Dia merendahkan diri-Nya untuk mencari jalan masuk ke pintu hati, agar Dia dapat memberkati kita dengan terang-Nya, dan membuat kita bersukacita dalam kemuliaan-Nya. Pekerjaannya adalah mencari dan menyelamatkan yang hilang dan yang hendak binasa. Dia akan menebus dari dosa dan kematian, semua yang mau datang kepada-Nya; dan akan mengangkat mereka ke takhta-Nya, dan memberi mereka hidup yang kekal.

Yesus tidak akan memaksa membuka pintu hati. Kita sendiri harus membukanya, dan menunjukkan bahwa kita merindukan kehadiran-Nya dengan menyambut-Nya dengan tulus. Jika semua mau bekerja keras membersihkan sampah dunia, dan menyiapkan tempat bagi Yesus, Dia akan masuk, dan tinggal bersama mereka, dan akan melakukan pekerjaan besar melalui mereka untuk keselamatan orang lain. Tetapi banyak yang tidak menerima tanda belas kasihan dan kasih setia Tuhan dengan hati yang bersyukur; mereka tidak mengerahkan energi mereka dan menyatukan minat mereka dalam pekerjaan-Nya, dan mereka tidak mengambil bagian dalam berkat yang sedang Dia nantikan untuk dilimpahkan.

"Jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku," kata Kristus, "dan membuka pintu, Aku akan masuk mendapatkannya, dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku." Kata-kata ini tidak hanya ditujukan kepada mereka yang lebih pandai dan terpelajar, tetapi kepada semua orang, tanpa memandang bulu—Signs of the Times, 10 Februari 1887.

Renungkan Lebih Dalam: Membukakan hati bagi Yesus adalah sesuatu yang masing-masing kita harus lakukan agar Dia dapat masuk. Bagian manakah dari hati saya yang masih tertutup bagi Yesus?

Komentar