PENASIHAT SEJATI

 03 JUNI

PENASIHAT SEJATI

"Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula"—Wahyu 2: 4.

Janganlah menyanjung diri kita sendiri sebagai anak-anak Allah, sementara kurangnya kasih Kristus yang dinyatakan oleh ketidakpedulian kita terhadap jiwa-jiwa yang untuknya Dia telah mati. "Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya. Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi .... Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut. Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya. Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa la telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita. Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran."

Suatu roh ketidakpedulian yang sembrono terhadap saudara-saudara kita telah memasuki gereja-gereja kita, dan agama banyak orang telah menjadi seperti Farisi yang dingin, egois, tanpa kasih. Penasihat Sejati telah mengucapkan kata-kata yang paling penting kepada setiap jiwa— "Engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula." Betapa ruginya ini! "Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah, dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan." Oh, berapa banyak orang yang gagal bertumbuh di dalam Kristus, kepala mereka yang hidup! Alih-alih bertumbuh menjadi seperti Kristus, mereka malah menjauh dari Kristus, dan memelihara unsur-unsur tabiat yang menunjukan keserupaan dengan setan. Sifat jahat itu telah membuang setan keluar dari istana kerajaan di atas, dan itu juga akan mengeluarkan engkau dari keluarga Allah, "kecuali jika engkau bertobat." Hatimu harus dilembutkan dan dibuat peka terhadap pengaruh Roh Allah, agar engkau dapat tumbuh menjadi Bait Suci rohani di dalam Kristus. Orang-orang kudus di bumi harus mengasihi sebagaimana Kristus mengasihi, atau mereka tidak akan menjadi orang-orang kudus di surga. Jika rasa simpatimu menjadi kering, berpalinglah kepada Tuhan, rendahkan hatimu yang sombong di hadapan-Nya, jatuh di atas Batu Karang dan hancur, dan kemudian Kristus akan membentuk engkau serupa menurut gambar-Nya sendiri, dan menjadikan engkau bejana untuk kehormatan—Review and Herald, 10 Februari 1891.

Renungkan Lebih Dalam: Apa bukti bahwa Roh Kudus telah melembutkan hati saya?

Komentar