07 JUNI
ORANG NAZARET YANG RENDAH HATI
"Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret? Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!"—Yohanes 1: 46, 47.
Dalam kerendahan hati Kristus memulai pekerjaan-Nya yang luar biasa untuk mengangkat umat yang telah jatuh. Melintasi kota-kota dan tempat-tempat belajar yang terkenal, Dia membuat rumah-Nya di Desa Nazaret yang sederhana dan tidak dikenal. Di tempat ini, yang biasanya dianggap tidak ada kebaikan yang dapat dihasilkan, Penebus dunia melewati sebagian besar hidup-Nya dengan bekerja di pertukangan-Nya sebagai tukang kayu. Rumahnya terdapat di antara orang-orang miskin; Keluarganya tidak dikenal karena pendidikan, kekayaan, atau posisi. Di jalan yang harus ditempuh oleh orang miskin, yang diabaikan, dan yang susah, Dia berjalan saat berada di bumi, mengambil ke atas diri-Nya semua penderitaan yang harus ditanggung oleh orang yang sengsara.
Adalah kebanggaan orang-orang Yahudi bahwa Mesias akan datang sebagai seorang raja, menaklukkan musuh-musuh-Nya dan menginjak-injak orang kafir dalam murka-Nya. Tetapi bukanlah misi Kristus untuk meninggikan pria dan wanita dengan melayani kesombongan mereka. Dia, Orang Nazaret yang Rendah Hati, mungkin telah menghina kesombongan dunia, karena Dia adalah komandan di istana surgawi; tetapi Dia datang dengan segala kerendahan hati, menunjukkan bahwa bukanlah kekayaan atau kedudukan bahkan otoritas yang dihormati oleh Allah di surga, tetapi bahwa Dia menghormati hati yang menyesal yang dimuliakan oleh kuasa kasih karunia Kristus.
Kristus menggunakan seluruh kehidupan-Nya dengan kerja keras dan penyangkalan diri demi kita, dengan sebuah pengorbanan yang luar biasa untuk kita ....
Kristus adalah Juruselamat yang hidup. Saat ini Dia duduk di sebelah kanan Allah sebagai Pengacara kita, perantara bagi kita; dan Dia memanggil kita untuk memandang kepada-Nya dan diselamatkan. Tetapi selalu menjadi tujuan yang ditekadkan oleh si penggoda untuk mengaburkan Yesus dari pandangan, agar kita dapat dituntun untuk bersandar pada lengan kemanusiaan untuk pertolongan dan kekuatan; dan dia telah menyelesaikan tujuannya dengan sangat baik sehingga kita, memalingkan pandangan kita dari Yesus, yang di dalamnya semua harapan hidup kekal terpusat, memandang kepada sesama manusia untuk bantuan dan bimbingan ....
Sebagaimana ular ditinggikan di padang belantara oleh Musa, agar semua yang telah digigit oleh ular-ular yang ganas dapat melihat dan hidup, demikian pula Anak Manusia harus ditinggikan di hadapan dunia oleh para hamba-Nya—Review and Herald, September 29, 1896.
Renungkan Lebih Dalam: Bagaimana saya menolak godaan dunia untuk kekuasaan, kekayaan, dan ketenaran?
Komentar
Posting Komentar