06 JUNI
JURUSELAMAT DUNIA
"Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah—yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan—yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan"—Ibrani 2: 10.
Siapa yang bisa menyelami kasih yang ditampilkan di sini! Pasukan malaikat melihat dengan heran dan sedih, Dia yang adalah Yang Mulia dari surga, dan yang memakai mahkota kemuliaan, sekarang mengenakan mahkota duri, menjadi korban berdarah dari amukan massa yang marah, diserahkan kepada kegilaan murka setan. Lihatlah Penderita sang Maha Sabar ini! Di atas kepala-Nya ada mahkota duri. Darah kehidupannya mengalir dari setiap pembuluh darah yang terkoyak. Semua ini sebagai akibat dari dosa! Tidak ada yang membujuk Kristus untuk meninggalkan kehormatan dan keagungan-Nya di surga, dan datang ke dunia yang penuh dosa, untuk diabaikan, dihina, dan ditolak oleh mereka yang untuknya Dia datang untuk selamatkan, dan akhirnya menderita di kayu salib, kecuali kasih yang sifatnya kekal dan menebus, yang akan tetap menjadi misteri.
Heranlah, hai langit, dan tercenganglah, hai bumi! Lihatlah penindas dan yang tertindas! Orang banyak mengerumuni Juruselamat dunia. Ejekan dan cemooh bercampur dengan sumpah penghujatan yang kasar. Kelahirannya yang hina dan kehidupannya yang rendah hati dipersoalkan oleh orang-orang malang yang tidak berperasaan. Pengakuannya sebagai Anak Allah dicemooh oleh para imam kepala dan tua-tua, dan lelucon kasar serta ejekan bahkan hinaan disampaikan dari bibir ke bibir. Setan memiliki kendali penuh atas pikiran agen-agennya. Untuk melakukan ini secara efektif, dia memulai dengan para imam kepala dan tua-tua, dan mengilhami mereka dengan kegilaan agama. Mereka digerakkan oleh roh setan yang sama yang menggerakkan orang-orang jahat yang paling keji dan bengis. Ada keseragaman yang rusak dalam perasaan semua orang-orang munafik di antara para pendeta, dan penatua, sampai kepada yang berada pada posisi terbawah. Kristus, Anak Allah yang mulia, dibawa keluar, lalu diletakkan salib di atas bahu-Nya. Setiap langkah-Nya membekaskan darah yang mengalir dari luka-luka-Nya ....
Tidak ada satu kata pun dari Yesus untuk menjawab semua ini. Sementara paku-paku ditancapkan ke tangan-Nya, dan tetesan keringat penderitaan keluar dari pori-pori-Nya, dari bibir pucat Penderita yang tak berdosa, doa kasih pengampunan dinapaskan untuk para pembunuh-Nya: "Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat"—Testimonies for the Church, vol. 2, hlm. 207-209.
Renungkan Lebih Dalam: Jika Yesus telah menanggung begitu banyak beban untuk saya, mengapa saya merasa begitu sulit untuk menderita bagi Dia?
Komentar
Posting Komentar