JURU MUDI ILAHI

 20 JUNI

JURU MUDI ILAHI

"Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"—Matius 8: 27.

Setiap kapal yang mengarungi lautan kehidupan perlu memiliki Juru Mudi Ilahi di dalamnya; tetapi ketika badai muncul, ketika angin topan mengancam, banyak orang mendorong Juru mudi mereka keluar dari kapal, dan berseru-seru mencari pertolongan tangan manusia yang terbatas, atau mencoba mengemudikannya sendiri. Kemudian bencana dan kehancuran biasanya menyusul, lalu Juru mudi yang kemudian disalahkan karena membawa mereka ke perairan yang berbahaya. Janganlah mengikatkan dirimu untuk berharap kepada manusia, melainkan katakan, "Tuhan adalah penolongku;" Saya akan mencari nasihat-Nya, saya akan menjadi pelaku kehendak-Nya. Semua keuntungan yang mungkin engkau miliki tidak dapat menjadi berkat bagimu, demikian pula pendidikan tertinggi tidak dapat membuat engkau memenuhi syarat untuk menjadi saluran terang, kecuali engkau bekerja sama dengan Roh Ilahi. Adalah mustahil bagi kita untuk menerima kualifikasi dari pria dan wanita, tanpa pencerahan Ilahi; seperti halnya dewa-dewa Mesir yang coba membebaskan mereka yang percaya kepada mereka. Para pelajar tidak boleh menganggap bahwa setiap saran yang diberikan bagi mereka untuk menambah pendidikan mereka lebih tinggi adalah selaras dengan rencana Tuhan. Biarlah setiap saran seperti itu disampaikan kepada Tuhan dalam doa, dan carilah dengan sungguh-sungguh bimbingan-Nya—tidak hanya sekali, tetapi berulang kali. Mohonlah kepada-Nya, sampai engkau yakin apakah nasihat itu dari Tuhan atau manusia. Jangan mempercayakan dirimu kepada manusia. Bertindaklah di bawah panduan Ilahi.

Engkau telah dipilih oleh Kristus. Engkau telah ditebus oleh darah berharga Anak Domba. Bermohonlah di hadapan Tuhan untuk khasiat darah itu. Katakan kepada-Nya: "Aku adalah milik-Mu melalui penciptaan; aku adalah milik-Mu melalui penebusan. Aku menghormati otoritas manusia, dan saran dari saudara-saudaraku; tetapi aku tidak dapat bergantung sepenuhnya pada hal-hal ini. Aku ingin Engkau, ya Tuhan, untuk mengajari aku. Aku telah membuat perjanjian dengan-Mu untuk mengambil standar tabiat Ilahi, dan menjadikan-Mu Penasihat dan Penuntunku—sebagai yang mengambil bagian dalam setiap perencanaan hidupku; oleh karena itu ajarilah aku." Biarkan kemuliaan Tuhan menjadi pertimbangan pertamamu. Tekanlah setiap keinginan akan ketenaran dunia, setiap ambisi untuk mendapat tempat yang utama. Doronglah kemurnian dan kekudusan hati, agar engkau dapat menyatakan prinsip-prinsip Injil yang sejati. Biarlah setiap tindakan dalam hidupmu disucikan dengan upaya suci untuk melakukan kehendak Tuhan, agar pengaruhmu tidak membawa orang lain ke jalan terlarang. Ketika Tuhan adalah pemimpin, kebenaran-Nya akan berjalan di depanmu, dan kemuliaan Tuhan akan menjadi upahmu—Fundamentals of Christian Education, hlm. 348, 349.

Renungkan Lebih Dalam: Bagaimana ketidakpercayaan terhadap diri memengaruhi pandangan saya tentang diri saya sebagai seorang Kristen?

Komentar