HARAPAN DARI BANGSA ISRAEL

 13 JUNI

HARAPAN DARI BANGSA ISRAEL

"Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya"—Yohanes 3: 2.

Tidak ada hal lain di dalam firman yang menunjukkan jalan ke surga daripada ayat-ayat yang kita baca di sini. Tulisan ini menjelaskan kepada kita apakah yang dimaksud dengan pertobatan. Tulisan ini menyatakan kepada kita, apa yang harus kita lakukan supaya dapat diselamatkan. Dan, sahabatku, saya mengatakan kepadamu bahwa hal ini tertuju secara langsung pada tampilan pekerjaan kerohanian di dunia ini. Hal ini menyerang secara langsung kepada pemikiran bahwa engkau dapat menjadi anak-anak Allah tanpa melakukan perubahan. Ada sebuah perubahan yang dibentuk di dalam diri kita jika kebenaran Tuhan telah menemukan tempat di hati, karena kebenaran ini memiliki kuasa menyucikan bagi hidup dan tabiat kita. Pada saat kita melihat buah-buah dari kebenaran yang dimiliki orang yang mengaku memiliki kebenaran yang tinggi, sementara kita menyatakan memilikinya, maka akan ada hasil berupa tindakan yang menyatakan bahwa kita telah belajar dari Kristus.

Ketika Kristus, Harapan dari bangsa Israel, tergantung di kayu salib dan bangkit sama seperti yang la katakan kepada Nikodemus bahwa la akan bangkit, harapan para murid Yesus sirna bersama kematian-Nya. Mereka tidak bisa menjelaskan hal ini. Mereka tidak bisa mengerti semua yang Kristus telah katakan sebelumnya.

Tetapi setelah kebangkitan-Nya, pengharapan dan imannya kembali bangkit, dan mereka maju untuk mengabarkan tentang Kristus dan penyaliban-Nya. Mereka menceritakan bagaimana oleh tangan yang jahat, Tuhan dari kehidupan dan kemuliaan telah diambil dan disalibkan, tetapi la telah bangkit dari kematian. Dan demikianlah dengan keberanian yang besar dari para murid memberitakan firman kehidupan di mana orang merasa heran mendengarnya.

Orang Farisi dan mereka yang mendengar pekabaran murid-murid dengan berani menyatakan Yesus sebagai Mesias dan bahwa mereka telah bersama dengan Yesus belajar dari-Nya. Mereka berbicara sama seperti Yesus berbicara. Hal ini ditetapkan dalam pemikiran mereka bahwa mereka telah belajar dari Yesus. Bagaimanakah dengan para murid sepanjang zaman di dunia ini? Mengapa; mereka telah belajar dari Yesus; mereka telah berada di dalam sekolah-Nya; mereka telah menjadi murid-Nya dan mempelajari pelajaran mengenai Kristus bahwa hubungan yang hidup kepada jiwa adalah dengan Allah. Bahwa iman yang hidup adalah sangat penting bagi keselamatan kita, bahwa kita harus bergantung kepada kasih karunia dari darah yang telah disalibkan dan Juruselamat yang telah bangkit, Kristus, kebenaran kita—Iman dan Perbuatan, hlm. 104, 105.

Renungkan Lebih Dalam: Jika seseorang yang tidak mengenal saya mengamati saya selama satu pekan, akankah mereka menyimpulkan bahwa saya telah "belajar dari Yesus"?

Komentar