KAPTEN KESELAMATAN KITA

 12 MEI

KAPTEN KESELAMATAN KITA

"Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; la tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau"—Ulangan 31: 6.

Dalam penglihatan saya melihat dua pasukan dalam peperangan yang mengerikan. Satu pasukan dipimpin oleh panji-panji berlambang dunia; yang lainnya dipimpin oleh panji Pangeran Imanuel yang berlumuran darah. Standar demi standar ditinggalkan untuk mengikuti jejak dalam debu, ketika rombongan demi rombongan dari pasukan Tuhan bergabung dengan musuh, dan sebaliknya suku demi suku dari jajaran musuh bersatu dengan umat Allah yang memelihara hukum. Seorang malaikat yang terbang di tengah surga menempatkan panji Imanuel ke banyak tangan, sementara seorang jenderal yang perkasa berteriak dengan suara nyaring: "Berbarislah. Biarlah mereka yang setia pada perintah Allah dan kesaksian Kristus sekarang mengambil posisi mereka. Keluarlah dari antara mereka, dan jadilah kamu terpisah, dan jangan sentuh yang najis, dan Aku akan menerimamu, dan akan menjadi Bapa bagimu, dan kamu akan menjadi putra dan putri-Ku.

Biarlah semua yang mau, datang untuk membantu Tuhan, untuk membantu Tuhan melawan yang perkasa."

Pertempuran berkecamuk. Kemenangan bergantian dari kedua pihak. Sekarang para prajurit salib menyerah, "seperti seorang sakit yang merana sampai mati" (Yesaya 10: 18). Tetapi mundurnya mereka hanyalah untuk menemukan posisi yang lebih menguntungkan. Sorakan gembira terdengar. Sebuah lagu pujian kepada Tuhan dinyanyikan, dan suara malaikat bersatu dalam lagu tersebut, saat tentara Kristus menancapkan panji-Nya di dinding benteng yang saat itu dipegang oleh musuh. Kapten keselamatan kita memerintahkan pertempuran, dan mengirimkan dukungan kepada prajurit-Nya. Kekuatan-Nya yang ditampilkan dengan luar biasa, mendorong mereka untuk mengarahkan serangan ke gerbang musuh. Dia mengajari mereka hal-hal yang dahsyat dalam kebenaran saat Dia memimpin mereka selangkah demi selangkah, menaklukkan dan menaklukkan lagi.

Akhirnya kemenangan diraih. Tentara yang mengikuti panji dengan tulisan, "Perintah Allah, dan iman kepada Yesus," menang dengan gemilang. Para prajurit Kristus berada dekat di samping gerbang kota, dan dengan sukacita kota itu menerima Rajanya. Kerajaan kedamaian dan sukacita serta kesalehan abadi ditegakkan—Testimonies for the Church, vol. 8, hlm. 41, 42.

Renungkan Lebih Dalam: Bagaimana rasanya mengetahui bahwa Yesus memimpin saya dalam pertempuran saya melawan musuh jiwa saya? Bagaimana saya dapat membuat upaya-Nya atas nama saya dapat berhasil?

Komentar