19 MEI
BATU KARANG KESELAMATAN KITA
"Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal"—Yesaya 26: 4.
Tuhan akan sekali lagi menggerakkan hamba-hamba yang terpilih untuk membuat serangan yang hebat atas bala tentara setan. Orang-orang yang akan Dia terima untuk meneruskan pekerjaan-Nya, untuk berperang dalam peperangan-Nya, haruslah orang-orang yang berprinsip, berani, tegas, dan benar. Kebiasaan, tradisi, dan doktrin, bahkan dari orang-orang yang mengaku hebat dan baik, tidak boleh diperhitungkan, sebelum pertama-tama dibawa kepada ujian hukum dan kesaksian yang tidak dapat salah. "Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar" terhadap ujian ini, para paus dan uskup menolak untuk tunduk, mengetahui bahwa itu akan menggulingkan sekaligus semua kekuatan kepura-puraan mereka. Untuk mempertahankan kebenaran besar inilah Luther berjuang dengan begitu tegas dan tanpa rasa takut. Kata-katanya bergema kepada semua pembela kebenaran yang sedang dicobai dan digoda— berdirilah teguh, "sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal."
Pembaru itu menemukan di dalam Kristus suatu tempat persembunyian dari badai pertentangan, murka, dan kebencian yang mengancam untuk menaklukkan dirinya. Di dalam Kristus sajalah terdapat kedamaian dan kekuatan dan keamanan. Seperti itulah pengalaman setiap orang Kristen. Di tengah semua perubahan dan gejolak dunia, Batu Karang keselamatan kita berdiri kokoh. Batu itu telah diserang oleh pasukan gabungan bumi dan neraka. Selama berabad-abad lamanya pikiran-pikiran telah merencanakan, dan tangan yang kuat mengupayakan, untuk memindahkan batu penjuru yang besar ini, dan meletakkan landasan lain bagi iman dunia. Kekuasaan kepausan hampir berhasil dalam pekerjaan penghujatan ini. Tetapi Tuhan membangkitkan Luther untuk menangis siang dan malam, saat dia membangun di atas tembok Sion. "Tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus." Batu penjuru yang besar itu, Batu Karang Segala Zaman, kini berdiri tak tergoyahkan. Di tengah semua pergolakan dan konflik dunia, Kristus masih menawarkan istirahat bagi yang lelah, dan air kehidupan bagi jiwa yang haus. Selama berabad-abad firman-Nya turun kepada kita—"Akulah jalan, kebenaran dan hidup"—Signs of the Times, 26 Juli 1883.
Renungkan Lebih Dalam: Kekuatan-kekuatan masa kini apakah yang mencoba melemahkan iman saya kepada Yesus Kristus?
Komentar
Posting Komentar