18 MEI
BATU DASAR
"Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna karena segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia."—Ulangan 32: 4.
Dalam khayal nubuatan tentang kedatangan-Nya yang pertama kalinya, kepada nabi itu ditunjukkan bahwa Kristus harus menanggung ujian yang dilambangkan dengan perlakuan terhadap batu penjuru utama dalam Bait Suci Solaiman itu ....
Dalam kebijaksanaan yang tidak terbatas, Allah memilih Batu Dasar itu dan meletakkannya sendiri, la menyebutnya "dasar yang teguh." Segenap dunia boleh meletakkan beban dan kesusahannya di atasnya, batu itu dapat menanggung semuanya. Mereka dapat membangun di atasnya dengan ketenteraman yang sempurna. Kristus adalah sebuah "batu yang telah diuji." Mereka yang percaya pada-Nya, tidak pernah dikecewakan-Nya. la telah menanggung setiap ujian, la telah menderita tekanan kesalahan Adam, dan kesalahan keturunannya, dan telah berhasil sebagai pemenang atas kuasa kejahatan. la telah menanggung beban yang diletakkan di atas-Nya oleh setiap orang berdosa yang mau bertobat. Dalam Kristus hati yang merasa bersalah 'mendapat kelegaan. Ialah dasar yang teguh. Semua orang yang menjadikan Dia tempat bergantung dapat beristirahat dalam keamanan yang sempurna.
Dalam nubuatan Yesaya. Kristus dinyatakan sebagai dasar yang teguh dan sebagai batu sentuhan. Rasul Petrus, yang menulis oleh ilham Roh Kudus, menunjukkan dengan jelas bagi siapa Kristus menjadi batu penjuru, dan bagi siapa la menjadi batu sandungan:
Jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan. Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: 'Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan/ Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: 'Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan/ Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah"(1 Petrus 2: 3—8).
Bagi mereka yang percaya, Kristus menjadi dasar yang pasti. Inilah orang-orang yang jatuh di atas Batu dan hancur—Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 223, 224.
Renungkan Lebih Dalam: Yesus adalah fondasi yang pasti bagi semua orang yang jatuh ke atas Batu Karang dan dihancurkan, tetapi apakah yang akan terjadi jika saya memilih untuk tidak dihancurkan? (Matius 21: 44)
Komentar
Posting Komentar