14 APRIL
SAHABAT ORANG TAK BERDAYA
"Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat"—2 Korintus 12: 10.
"Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu 1^ yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus" (2 Korintus 10: 5). Pekerjaan pertama bagi mereka yang ingin berubah adalah menyucikan angan-angan. Jika pikiran dibimbing ke arah jahat, maka pikiran itu harus dikekang untuk memikirkan hanya perkara-perkara yang murni dan mengangkat. Ketika digoda untuk menyerahkan pikiran pada imajinasi yang rusak, larilah ke takhta kasih karunia dan berdoalah untuk kekuatan dari Surga. Dalam kekuatan Tuhan, angan-angan bisa ditertibkan untuk hanya memikirkan perkara yang murni dan surgawi.
Mereka yang ingin memiliki hikmat dari Tuhan, harus menjadi bodoh dalam hal pengetahuan berdosa di zaman ini agar mereka jadi berhikmat. Mereka harus menutup mata agar mereka tidak melihat dan belajar yang jahat. Mereka harus menutup telinga mereka agar tidak mendengar hal jahat dan ‘mendapatkan pengetahuan yang akan menodai kesucian pikiran dan kelakuan mereka. Mereka juga harus menjaga lidah mereka agar tidak mengucapkan kata-kata yang jahat dan tipu daya tidak didapati dalam mulut mereka.
Semua orang bertanggung jawab atas perbuatan mereka selagi masa percobaan dalam dunia ini. Semua orang memiliki kuasa untuk mengendalikan perbuatan mereka. Jika mereka lemah dalam kebajikan dan kesucian dalam berpikir dan bertindak, mereka bisa mendapat bantuan dari Sahabat orang tak berdaya. Yesus mengerti semua kelemahan manusia dan, jika diminta, akan memberikan kekuatan untuk mengalahkan pencobaan yang paling hebat sekalipun. Semua dapat memperoleh kekuatan ini jika mereka memintanya dengan kerendahan hati. Yesus telah memberikan undangan bagi semua orang yang berbeban berat oleh dosa untuk datang kepada-Nya, sahabat pendosa. "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah kepada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan" (Matius 11: 28-30).
Di sini orang yang paling suka menyelidiki dapat belajar dengan aman di sekolah Kristus yang akan terbukti berguna bagi kebaikan mereka sekarang dan selamanya. Mereka yang tidak tenang dan tidak puas akan mendapatkan peristirahatan mereka. Dengan pikiran dan kasih mereka terpusat dalam Kristus, mereka akan mendapatkan hikmat yang benar, yang jauh lebih berharga daripada harta paling berharga apa pun di dunia—A Solemn Appeal, hlm. 76-78.
Renungkan Lebih Dalam: Seberapa murni pikiran saya? Selanjutnya, bagaimana saya bisa "tidak belajar kejahatan?"
Komentar
Posting Komentar