POLA KEKUDUSAN

 13 APRIL


POLA KEKUDUSAN

"Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan" —Ibrani 12: 14.

Orang-orang dalam posisi yang bertanggung jawab, yang mewartakan kebenaran Tuhan dalam nama Yesus tanpa kekuatan rohani yang diberikan oleh kuasa kebangkitan Tuhan, sedang melakukan pekerjaan yang tidak nyata, dan tidak dapat memastikan apakah pekerjaan mereka akan berhasil atau kalah .... Bukanlah pelayanan-pelayanan besar dan aspirasi-aspirasi luhur yang menerima perkenan Tuhan, tetapi kasih dan pengabdian melalui mana pelayanan itu dilakukan, baik itu besar maupun kecil. Badai penentangan dan penolakan adalah pemeliharaan Tuhan untuk membawa kita ke bawah naungan sayap-Nya. Ketika awan menyelimuti kita, Suara-Nya terdengar: "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu ..." Tindakan Kristus dalam mengembuskan Roh Kudus ke atas murid-murid-Nya, dan dalam memberikan damai sejahtera-Nya kepada mereka, adalah seperti tetesan air yang diberikan sebelum hujan deras yang akan diberikan pada hari Pentakosta. Yesus menekankan fakta ini kepada murid-murid-Nya, bahwa ketika mereka melanjutkan pekerjaan yang dipercayakan kepada mereka, mereka akan lebih memahami sifat pekerjaan itu, dan bagaimana cara kerajaan Kristus akan didirikan di bumi. Mereka ditunjuk untuk menjadi saksi bagi Juruselamat; mereka harus bersaksi tentang apa yang telah mereka lihat dan dengar tentang kebangkitan-Nya; mereka harus mengulangi kata-kata ramah yang keluar dari bibir-Nya. Mereka mengenal karakter kudus-Nya; Dia seperti malaikat yang berdiri di bawah sinar matahari, namun tidak menimbulkan bayangan. Merupakan pekerjaan suci para rasul untuk menghadirkan karakter Kristus yang tak bercela kepada pria dan wanita, sebagai standar kehidupan mereka. Murid-murid telah begitu erat berhubungan dengan Pola Kekudusan ini sehingga mereka pada tingkat tertentu menjadi satu dengan Dia dalam karakter, dan secara khusus dipersiapkan untuk memberitahukan ajaran dan teladan-Nya kepada dunia.

Semakin pelayan Kristus bergaul dengan Tuannya, melalui perenungan akan kehidupan dan karakter-Nya, semakin dekat dia akan menyerupai Dia, dan semakin baik dia akan dapat mengajarkan kebenaran-kebenaran-Nya. Setiap aspek dalam kehidupan Teladan Agung harus dipelajari dengan hati-hati, dan percakapan yang akrab harus diadakan dengan Dia melalui doa iman yang hidup. Dengan demikian karakter manusia yang cacat akan diubahkan kepada gambar karakter-Nya yang mulia. Dengan demikian pengajar kebenaran akan dipersiapkan untuk memimpin jiwa-jiwa kepada Kristus— The Spirit of Prophecy, vol. 3, hlm. 242-244.

Renungkan Lebih Dalam: Aspek apa dari karakter Kristus yang harus saya pelajari dan hidupkan?

Komentar