PENOLONG ILAHI

 16 APRIL

PENOLONG ILAHI

"Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus"—Galatia 6: 2.

Kuasa kasih terdapat dalam segala penyembuhan Kristus, dan hanya oleh mengambil bagian dari kasih, oleh iman, dapatlah kita menjadi alat bagi pekerjaan-Nya. Jika kita lalai menggabungkan diri dalam hubungan Ilahi dengan Kristus, aliran tenaga yang memberi hidup tidak dapat mengalir dengan limpahnya dari kita kepada orang banyak. Ada tempat-tempat di mana Juruselamat Sendiri tidak dapat melakukan banyak perbuatan ajaib karena sifat kurang percaya di pihak mereka. Demikianlah sekarang sifat kurang percaya memisahkan sidang dari Penolong Ilahinya. Pegangannya pada kenyataan abadi adalah lemah. Oleh kurang imannya, Allah dikecewakan, dan kehilangan kemuliaan-Nya.

Dengan melakukan pekerjaan Kristus jemaat itu mendapat janji hadirat-Nya. "Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku," kata-Nya, "Dan ketahuilah. Aku'menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Memikul kuk-Nya merupakan salah satu syarat untuk menerima kuasa-Nya. Hidup jemaat justru bergantung kepada kesetiaannya dalam memenuhi, perintah Tuhan. Melalaikan pekerjaan ini sudah pasti mengundang kelemahan dan kebusukan rohani. Di tempat di mana tidak ada pekerjaan yang giat bagi orang lain, kasih pun berkurang, dan iman bertambah suram.

Kristus berniat agar pekerja-Nya menjadi pendidik jemaat dalam pekerjaan Injil. Mereka harus mengajarkan kepada orang banyak bagaimana caranya mencari dan menyelamatkan yang hilang. Tetapi inikah pekerjaan yang sedang dilakukan oleh mereka? Sayang benar, betapa banyaknya orang sedang bekerja keras mengipas hendak menghidupkan sisa-sisa api hayat dalam jemaat yang sudah hampir mati! Alangkah banyaknya jemaat dijaga laksana anak domba yang sakit oleh mereka yang seharusnya mencari domba yang hilang! Dan sepanjang masa berjuta-juta orang tanpa Kristus sedang binasa.

Kasih Ilahi telah digerakkan sampai pada kedalamannya yang tidak terduga demi kepentingan manusia, dan malaikat-malaikat takjub melihat para penerima kasih sebesar itu hanya menyatakan terima kasih yang dangkal belaka. Malaikat-malaikat takjub melihat dangkalnya penghargaan manusia akan kasih Allah. Surga berdiri dalam keadaan gusar terhadap kelalaian yang ditunjukkan kepada jiwa-jiwa manusia. Maukah kita mengetahui bagaimana Kristus menghargainya? Bagaimanakah seorang ayah atau ibu akan merasa, sekiranya mereka mengetahui bahwa anak mereka, yang hilang di tempat dingin dan penuh salju, telah dilewati saja, dan ditinggalkan untuk binasa oleh mereka yang sebenarnya dapat menyelamatkannya? Bukankah mereka sangat merasa sedih, sangat gusar? Bukankah mereka akan menuduh para pembunuh itu dengan amarah yang bernyala-nyala, yang sama hebatnya dengan air mata yang dicucurkan, serta sama hebatnya dengan kasih mereka? Penderitaan setiap orang adalah penderitaan Anak Allah, dan mereka yang tidak mengulurkan tangan untuk menolong sesama makhluk yang sedang binasa membangkitkan amarah-Nya yang benar itu. Inilah kemarahan Anak Domba—Alfa dan Omega, jld.6, hlm. 481, 482.

Renungkan Lebih Dalam: Apakah saya kekurangan kehadiran Yesus karena saya melalaikan pekerjaan Yesus?

Komentar