PEMBERI SETIAP PEMBERIAN YANG BAIK DAN SEMPURNA

 20 APRIL

PEMBERI SETIAP PEMBERIAN YANG BAIK DAN SEMPURNA

"Engkau yang membuka tangan-Mu dan yang berkenan mengenyangkan segala yang hidup"—Mazmur 145:16.

Belas kasihan yang lembut dan kasih sayang Tuhan telah diberikan kepada kita sepanjang hidup kita, dan seluruh dunia harus dipenuhi dengan suara syukur, menyatakan kebajikan dan kasih Tuhan. Pemazmur berkata: "Mata sekalian orang menantikan Engkau, dan Engkau pun memberi mereka makanan pada waktunya." Ketika kita terjual di bawah dosa, Dia yang kaya dalam kemuliaan, demi kita menjadi miskin, agar kita melalui kemiskinan-Nya kita dapat menjadi kaya. Bolehkah kita bertanya kepada jiwa kita, "Berapa banyak utangmu kepada Tuhanku?" Kebajikan Kristus diberikan setiap hari dalam setahun. Dia memberikan karunia-Nya setiap hari kepada kita. Roh Kudus-Nya terus bekerja, menarik hati pria dan wanita, membimbing mereka ke dalam seluruh kebenaran. Sebelum penyaliban Kristus, Dia memberi tahu para murid-Nya yang berduka bahwa Dia akan mengirimkan kepada mereka Penghibur yang lain, yang akan tinggal bersama mereka selamanya. Anugerah Kristus dilipatgandakan bagi kita, dan diberikan cuma-cuma. Aliran keselamatan terus mengalir bagi kita.

Mengingat apa yang telah dan sedang dilakukan Kristus bagi anak-anak manusia, bukankah seharusnya kita membawa persembahan syukur kepada-Nya? Haruskah pemberian kita hanya mengalir kepada satu sama lain, dan Pemberi setiap pemberian yang baik dan sempurna dilupakan? Tuhan telah berfirman, "Mereka yang menghormati Aku, akan Kuhormati." Kita seharusnya tidak menunggu untuk memberikan persembahan kepada Tuhan sampai kita keluar dari utang. Pekerjaan-Nya menuntut sarana yang telah Dia berikan kepada kita sebagai kepercayaan, dan kita harus mempersembahkan sebagian di atas mazbah Allah sebebas pengorbanan yang tak terbatas yang telah dilakukan untuk kita. Kita tidak punya waktu untuk dibuang untuk mengumpulkan harta kita ke bank surga. Apa pun yang kita lakukan, janganlah kita melupakan Tuhan. Jika kita mengasihi Dia dengan sepenuh hati, kita akan mengingat tuntutan-tuntutan-Nya atas kita. Allah menuntut agar kita menjadi seperti Dia, agar kita meniru teladan Kristus yang rela berkorban, dan menjalani kehidupan penyangkalan diri. Kita hendaknya dengan doa yang sungguh-sungguh mempertimbangkan pertanyaan, "Berapa banyak utangmu kepada Tuhan?"

Apakah ada orang yang merampok Tuhan dalam persepuluhan dan persembahan? Berusahalah untuk meluruskan akun Anda; jangan tinggalkan kewajibanmu kepada Allah sebagai hal terakhir yang harus diselesaikan—Signs of the Times, 6 Januari 1890.

Renungkan Lebih Dalam: Kapan Tuhan secara ajaib mengembalikan uang yang saya korbankan untuk tujuan-Nya? Dengan cara apa lagi Tuhan membalas apa yang kita pertaruhkan untuk Dia?

Komentar