ORANG YANG BERJASA

 05 APRIL

ORANG YANG BERJASA

"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan"—Yeremia 29: 11.

Para pemimpin di Yerusalem telah mengirim mata-mata untuk mencari alasan untuk membunuh Kristus, la menjawab dengan memberikan kepada mereka suatu bukti kasih-Nya bagi manusia, penghargaan-Nya kepada Taurat dan kuasa-Nya untuk melepaskan jiwa dari dosa dan maut. Dengan demikian la memberikan kesaksian dari hal mereka itu: "Mereka membalas kejahatan kepadaku ganti kebaikan dan kebencian ganti kasihku" (Mazmur 109: 5). la yang di atas gunung memberikan penjelasan "Kasihilah musuhmu," la sendiri menyatakan teladan prinsip untuk jangan membalas "kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati" (Matius 5: 44; 1 Petrus 3: 9).

Imam yang telah memutuskan orang kusta ini supaya disingkirkan, imam itu pulalah yang memberikan keterangan tentang kesembuhannya. Keputusan yang diumumkan secara terbuka dan didaftarkan itu, menjadi suatu kesaksian yang besar bagi Kristus. Dan sementara orang yang telah sembuh ini dihadapkan pada orang-orang Israel, serta menurut penjelasan imam sendiri bahwa tidak lagi terdapat suatu tanda penyakit padanya, ia menjadi saksi hidup bagi Orang yang berjasa kepadanya. Dengan gembira ia membawa persembahannya dan membesarkan nama Yesus. Imam-imam diyakinkan oleh kuasa Ilahi Juruselamat. Kesempatan diberikan kepada mereka untuk mengetahui kebenaran dan mendapat faedah dari terang itu. jikalau ditolak, maka itu akan berlalu untuk selama-lamanya, serta tidak pernah akan kembali lagi. Orang banyak telah menolak terang itu; tetapi terang itu bukan diberikan dengan sia-sia. Banyak hati telah digerakkan sehingga untuk seketika mereka terdiam. Selama kehidupan Juruselamat, pekerjaan-Nya seakan-akan tidak mendapat sambutan kasih dari imam-imam dan guru-guru; tetapi setelah kenaikan-Nya "sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya" (Kisah Para Rasul 6: 7).

Pekerjaan Kristus dalam menyembuhkan orang kusta dari penyakitnya yang mengerikan itu, menjadi suatu ilustrasi tentang pekerjaan-Nya dalam menyucikan jiwa dari dosa. Orang yang datang pada Yesus itu "penuh dengan kusta". Racun penyakit yang mematikan itu merajalela pada seluruh tubuhnya. Murid-murid berusaha mencegah Guru mereka supaya jangan menjamah orang kusta, karena seorang yang berani menjamah seseorang yang kena penyakit kusta menjadikan dirinya juga najis. Tetapi dengan meletakkan tangan-Nya atas orang kusta itu, Yesus tidak mendapat apa-apa yang najis. Jamahan-Nya memberikan kuasa yang memberi hidup. Penyakit kusta disembuhkan. Demikian pula dengan kusta dosa, yang telah berakar dalam, mematikan dan mustahil disucikan oleh kuasa manusia"—The Desire of Ages, hlm. 265, 266.

Renungkah Lebih Dalam: Seberapa menghiburkah mengetahui bahwa tidak peduli seberapa besar dosa saya, Yesus masih menawarkan saya sentuhan penyembuhan dan pembersihan-Nya? Apakah saya sudah menerimanya?

Komentar