Keluar dari Dunia Ini
Ivan sangat suka menulis, jadi dia sangat senang ketika mendengar tentang sebuah perlombaan menulis cerita. Semua anak dari seluruh Rusia diundang untuk menulis cerita tentang luar angkasa. Penulis cerita terbaik akan bertemu dengan seorang astronot sungguhan.
Ivan berpikir, akan sangat menyenangkan untuk bertemu dengan seseorang yang benar-benar pernah terbang ke luar angkasa. Dia juga berpikir akan menyenangkan untuk menulis cerita tentang luar angkasa.
Ivan duduk dan menulis cerita khayalan tentang astronot yang pergi ke sebuah planet yang jauh dari Bumi. Cerita itu memuat tiga halaman penuh, dan dia menyebutnya, "Tidak Ada Jalan Kembali."
Ivan memberikan cerita itu kepada ayah untuk dibaca. Ayah menemukan beberapa kata yang salah eja dan kesalahan lainnya, dan dia membantu Ivan memperbaikinya. Kemudian Ivan berdoa agar Tuhan berkenan memberkati cerita itu dan kemudian mengirimkannya ke acara perlombaan.
Sebulan berlalu. Dua bulan berlalu. Tiga bulan berlalu. Ivan menunggu dan menunggu untuk mengetahui apakah dia memenangkan kontes tersebut.
Suatu hari, dia menerima surat bahwa dia dinyatakan menang! Ceritanya terpilih sebagai yang terbaik di kelompok usianya. Ivan sangat senang. Dia ingat bahwa dia telah berdoa, dan dia tahu bahwa Tuhan telah mendengar doanya.
Ivan diundang untuk pergi ke sebuah kota di tepi pantai untuk bertemu dengan seorang astronot dalam acara penyerahan hadiah. Ivan sangat bahagia!
Tetapi kemudian dia mendapati bahwa acara penyerahan hadiah itu dijadwalkan pada hari Sabat. Dia tahu bahwa dia tidak bisa pergi. Dia ingin tetap menjaga kekudusan hari Sabat.
Sekarang Ivan merasa sangat sedih dan kecewa. Bukankah Allah telah menjawab doanya dan menolongnya untuk menulis sebuah cerita yang berhasil meraih juara pertama?
Dia memutuskan berdoa untuk masalah ini. Dia tahu bahwa Tuhan yang mendengar setiap doanya.
"Mengapa ini bisa terjadi?" dia berdoa. "Tidak bisakah upacara penyerahan hadiah dilakukan pada hari Minggu atau Senin dan bukannya hari Sabat sehingga saya bisa pergi?"
Pada hari Sabat ketika Ivan seharusnya bertemu dengan sang astronot pada upacara penyerahan hadiah, sebaliknya, dia justru bertemu dengan Tuhan di gereja.
Saat itu, rupanya sang astronot melihat salah satu pemenang kontes menulis cerita tidak hadir dalam acara penyerahan hadiah. Dia ingin bertemu dengan anak laki-laki penulis cerita yang hebat itu. Dia memutuskan untuk pergi ke kampung halaman anak itu di Zaoksky.
Ivan sangat terkejut ketika sang astronot muncul beberapa saat kemudian di sekolah Masehi Advent Hari Ketujuh. Semua anak berkumpul di auditorium. Sang astronot berdiri di atas panggung, dan kepala sekolah memanggil Ivan untuk maju ke depan. Semua anak bertepuk tangan dan bersorak untuk Ivan ketika ia berjalan ke panggung.
Sang astronot memberi selamat kepada Ivan yang tampak sangat gembira.
"Kami membutuhkan lebih banyak orang kreatif sepertimu di dunia ini," katanya.
Kemudian dia memberikan Ivan koleksi buku-buku tentang ruang angkasa, dua buah topi, dan beberapa lencana seperti yang dikenakan para astronot pada pakaian antariksa mereka di luar angkasa.
Ivan merasa sangat bahagia. Tuhan telah mendengar doanya. Tidak hanya dia bisa bertemu dengan astronot sungguhan, tetapi semua anak di sekolah Advent juga bisa bertemu dengan astronot sungguhan karena dia memiliki kesetiaan kepada Tuhan dan memelihara kekudusan hari Sabat. Tuhan telah memberinya hadiah karena dia telah setia kepada Tuhan dan bertemu dengan-Nya di gereja pada hari Sabat, bukannya bertemu dengan astronot pada acara penyerahan hadiah.
Ketika Ivan sedang sendirian, dia mengucap syukur kepada Tuhan atas kasih-Nya. "Terima kasih karena saya masih hidup dan memiliki talenta yang Engkau berikan," katanya.
Sebagian dari Persembahan Sabat Ketigabelas Anda tiga tahun yang lalu digunakan untuk membangun sebuah gedung sekolah baru untuk sekolah Masehi Advent Hari Ketujuh Ivan di Zaoksky, Rusia.
Terima kasih atas persembahan Anda yang akan memberikan kesempatan kepada lebih banyak anak untuk mengenal Allah yang mendengarkan setiap doa.
Oleh Andrew McChesney.
Komentar
Posting Komentar