"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya" (Markus 12:43,44).
Ketika janda itu membawa persembahan ke bait suci, dia membuat dua keputusan: Pertama, persembahannya akan melibatkan pengorbanan yang besar, dan kedua, dia memilih sekian persen yang akan dia berikan sebagai persembahan. Bagaimana kita bisa tahu? Yesus berkata bahwa janda itu memberi lebih dari yang lain. Jika kriterianya adalah kuantitas, dia tidak mungkin memberi lebih dari pemberi lainnya, karena Alkitab mengatakan bahwa mereka memberi uang dalam jumlah besar. Sebaliknya, jika kriteria penawarannya adalah persentase, maka pernyataan itu benar. Dia memberikan 100% dari apa yang dimilikinya, dan ini jauh lebih tinggi daripada semua persentase lain yang dikembalikan hari itu.
Mengomentari kisah ini, Ellen G. White menyatakan: "Dengan demikian Ia mengajarkan bahwa nilai pemberian tidak ditaksir oleh jumlahnya, tetapi oleh perbandingan dari yang diberikan dan motif yang mendorong si pemberi" (Alfa dan Omega, jld. 7, hlm. 287).
Untuk persepuluhan, Tuhan memilih persentase. Kata persepuluhan berarti sepuluh persen dari penghasilan seseorang. Mengenai persembahan, Tuhan memberikan kebebasan kepada penyembah untuk memilih persentase yang akan dikembalikan. Dalam Ulangan 16: 17 kita membaca, "Masing-masing dari kamu harus membawa pemberian dengan proporsi cara Tuhan, Allahmu, memberkati kamu" (NIV, huruf miring ditambahkan).
Apakah Anda memperhatikan kata "proporsi"? Persentase persembahan dapat dinilai kembali secara berkala sesuai dengan berkat Tuhan atas kehidupan finansial kita.
Ringkasan yang bagus adalah:
1. Persembahan dan persepuluhan harus diberikan berdasarkan persentase.
2. Tuhan memilih persentase persepuluhan; penyembah memilih persentase persembahan.
3. Persepuluhan dan persembahan hendaknya tidak diberikan secara impulsif atau sembarangan.
4. Saya tidak bisa mengubah persentase persepuluhan, karena sudah ditetapkan Tuhan, tetapi saya harus selalu bersemangat untuk meningkatkan proporsi persembahan yang diberikan untuk pekerjaan Tuhan.
PANGGILAN: Hari ini, saya ingin mengajak Anda berdoa dan memilih berapa persen persembahan Anda. Jika Anda sudah mengembalikan persembahan berdasarkan persentase, Anda dapat berdoa saat ini dan memilih untuk mempertahankan persentase yang dipilih atau memperbaruinya. Ini adalah salah satu cara untuk menempatkan diri yang terakhir dan mengutamakan Tuhan.
Komentar
Posting Komentar