YANG ILAHI

 16 MARET

YANG ILAHI

"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu"—Roma 12: 2.

Dalam kehidupan Yohanes sebagai murid, penyucian yang benar telah menjadi teladan. Selama tahun-tahun pergaulannya yang erat dengan Kristus, sudah sering ia diamarkan dan diberi peringatan oleh Juruselamat; dan amaran ini diterimanya. Sementara tabiat Yang Ilahi itu dinyatakan kepadanya, Yohanes melihat kekurangan-kekurangannya sendiri, dan merendahkan diri oleh wahyu itu. Dari hari ke hari, berlawanan dengan rohnya sendiri yang keras, ia melihat kelemahlembutan dan kesabaran Yesus, dan mendengar pelajaran-pelajarannya tentang kerendahan hati dan kesabaran. Dari hari ke hari hatinya tertarik kepada Kristus, sampai ia melupakan dirinya sendiri karena kasih akan Tuhannya. Kuasa dan kelemahlembutan, keagungan dan kerendahan, kekuatan dan kesabaran, yang dilihatnya dalam kehidupan sehari-hari dari Anak Allah, memenuhi jiwanya dengan kekaguman, la menyerahkan perangainya yang pemarah dan ambisius itu kepada kuasa Kristus yang mengubahkan, dan kasih Ilahi mengerjakan di dalamnya suatu perubahan tabiat.

Dalam perbedaan yang mencolok kepada penyucian yang dikerjakan dalam kehidupan Yohanes adalah pengalaman teman sesama murid, Yudas. Sebagai rekannya, Yudas mengaku sebagai seorang murid Kristus, tetapi ia hanya memiliki suatu bentuk peribadatan, Ia merasakan keindahan tabiat Kristus; dan sering, sedang ia mendengarkan perkataan Juruselamat, keyakinan datang kepadanya, tetapi ia tidak mau merendahkan hatinya atau mengaku dosa-dosanya. Oleh menolak pengaruh Ilahi ia tidak menghormati Tuhannya yang pura-pura dikasihinya. Yohanes memerangi dengan sungguh-sungguh terhadap kesalahan-kesalahannya; tetapi Yudas melanggar kata hatinya dan menyerah kepada pencobaan ....

Yohanes dan Yudas adalah wakil dari mereka yang mengaku pengikut-pengikut Kristus. Kedua murid ini mempunyai kesempatan yang sama untuk mempelajari dan mengikuti contoh Ilahi. Keduanya berhubungan erat dengan Yesus dan mendapat kesempatan untuk mendengarkan ajaranNya. Masing-masing mempunyai kekurangan tabiat yang serius; dan masing-masing mempunyai jalan masuk kepada rahmat Ilahi yang mengubahkan tabiat. Tetapi sementara seorang dalam kerendahan hati sedang belajar tentang Yesus, yang lain menyatakan bahwa ia bukannya pelaku perkataan itu, tetapi pendengar saja. Seorang, yang mati bagi dirinya sendiri setiap hari dan mengalahkan dosa, disucikan oleh kebenaran; yang lain, menolak kuasa anugerah yang mengubahkan dan mengikuti kehendaknya sendiri, terbawa ke dalam perhambaan Setan—TheActs of the Apostles, hlm. 557, 558.

Renungkan Lebih Dalam: Adakah saya menolak transformasi Tuhan dalam area mana pun dalam hidup saya?

Komentar