PENCIPTA

 21 FEBRUARI

PENCIPTA

"Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan" —Matius 13: 35.

Kitab Suci mengatakan, "Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan ... supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: 'Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan'" (Matius 13: 34, 35). Benda-benda yang di alam adalah perantara untuk perkara-perkara rohani; benda-benda alam dan pengalaman hidup para pendengar-Nya dihubungkan dengan kebenaran-kebenaran firman yang tertulis itu. Jadi bertolak dari alam kepada kerajaan rohani, perumpamaan-perumpamaan Kristus adalah mata rantai dalam rantai kebenaran yang mempersatukan manusia dengan Allah dan bumi dengan surga.

Dengan menggunakan alam dalam pengajaran-Nya, Kristus berbicara mengenai perkara-perkara yang telah dijadikan-Nya dengan tangan-Nya sendiri dan mempunyai mutu serta kuasa yang telah ditanamkan-Nya sendiri. Dalam kesempurnaannya yang asli, segala sesuatu yang telah diciptakan merupakan suatu pernyataan pikiran Allah. Bagi Adam dan Hawa di tempat tinggalnya, di Taman Eden, alam penuh dengan pengetahuan mengenai Allah, penuh dengan pengajaran Ilahi. Hikmat berbicara kepada mata dan masuk ke dalam hati; karena ia berbicara dengan Allah di dalam pekerjaan penciptaan-Nya. Segera setelah pasangan yang kudus itu melanggar hukum Yang Mahatinggi, cahaya terang kemuliaan wajah Allah lenyap dari wajah alam ini. Bumi sekarang dirusakkan dan dinodai dosa. Namun demikian, walau dalam keadaan yang terkutuk ini, masih banyak perkara-perkara yang elok tertinggal. Pelajaran-pelajaran Allah yang praktis tidak dihapuskan; bila dipahami dengan benar, alam berbicara tentang Penciptanya.

Pada zaman Kristus pelajaran-pelajaran ini telah kehilangan makna. Manusia telah hampir-hampir tidak dapat melihat Allah dalam pekerjaan-Nya. Keadaan dosa umat manusia telah menyelubungi wajah ciptaan yang indah dan gantinya menunjuk kepada Allah, pekerjaan pekerjaan-Nya menjadi sebuah perintang yang menutupi Dia. Manusia "memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya." Orang kafir "menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap" (Roma 1: 25, 21). Begitulah di Israel, ajaran manusia telah menggantikan ajaran Allah. Tidak saja mengenai alam, tetapi upacara pengorbanan dan Kitab Suci itu sendiri— semuanya diberikan untuk menyatakan Allah—dibuat begitu menyimpang sehingga ia menjadi alat yang menutupi Dia—Seri Membina Keluarga, jld. 5, hlm.12.

Renungkan Lebih Dalam: Jika saya berkesempatan memiliki saat-saat berharga di alam, apakah yang saya ingin Tuhan katakan kepada saya?

Komentar