SUMBER KEBANGKITAN

 09 JANUARI


SUMBER KEBANGKITAN

"Jawab Yesus: 'Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku ia akan hidup walaupun ia sudah mati'"—Yohanes 11: 25.

Yesus menguatkan imannya, dengan berkata, "Saudaramu akan bangkit." Jawab-Nya bukannya dimaksudkan untuk membangkitkan harapan tentang suatu perubahan yang segera, Ia membawa pikiran Marta jauh di balik pemulihan saudaranya sekarang ini, dan menujukannya kepada kebangkitan orang benar, Ia melakukannya agar ia dapat melihat dalam kebangkitan Lazarus suatu janji kebangkitan bagi semua orang benar yang sudah mati, serta suatu jaminan bahwa hal itu akan dilaksanakan oleh kuasa Juruselamat.

Martha menjawab, "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman."

Sementara berusaha memberi arah yang benar bagi imannya, Yesus menyatakan, "Akulah kebangkitan dan hidup." Dalam Kristus adalah hidup yang asli, tidak dipinjam, tidak diperoleh dari orang lain. "Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup" (1 Yoh. 5: 12). Keilahian Kristus merupakan jaminan hidup kekal bagi orang percaya. Yesus berkata: "Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" Di sini Kristus memandang kepada saat ke-datangan-Nya yang kedua kalinya. Pada saat itulah orang benar yang sudah mati akan dibangkitkan dengan keadaan yang tidak akan binasa, dan orang benar yang masih hidup akan diubahkan ke Surga tanpa melihat kematian. Mukjizat yang hendak diadakan oleh Kristus, dalam membangkitkan Lazarus dari antara orang mati, akan menggambarkan kebangkitan semua orang benar yang sudah mati. Oleh perkataan dan perbuatan-Nya Ia menyatakan diri-Nya sebagai Sumber kebangkitan, Ia Sendiri yang tidak lama lagi akan mati di salib berdiri dengan kunci maut, seorang pemenang atas kubur, dan menyatakan hak serta kuasa-Nya untuk memberikan hidup.

Terhadap perkataan Juruselamat, "Percayakah engkau akan hal ini?" Marta menjawab, "Ya, Tuhan, aku percaya bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dunia." Ia tidak mengerti segala makna perkataan yang diucapkan oleh Kristus, tetapi ia mengakui imannya pada keilahian-Nya, serta keyakinannya bahwa Ia sanggup melaksanakan apa saja yang berkenan kepada-Nya—Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 149, 150.

Renungkan Lebih Dalam: Hati Marta hancur ketika Yesus mengucapkan kata-kata yang belum pernah dia dengar sebelumnya, apalagi dipahami sepenuhnya. Seberapa banyakah kepercayaan saya kepada Yesus bergantung pada apa yang dapat saya pahami? Apakah sesuatu yang tidak saya ketahui tentang Yesus memengaruhi apa yang saya ketahui tentang Dia?

Komentar